Home Ekonomi Perkuat Fungsi Distribusi, Kadin Luncurkan Badan Logistik

Perkuat Fungsi Distribusi, Kadin Luncurkan Badan Logistik

Jakarta, Gatra.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meluncurkan ‘Badan Logistik dan Rantai Pasok’ pada hari ini, Rabu (24/11). Badan ini akan ikut berkontribusi membentuk konektivitas rantai pasok dan logistik di Indonesia yang efisien, terstruktur, dan berdaya saing.

Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kadin Indonesia, Akbar Djohan, menyebut pembentukan badan tersebut merefleksikan cita-cita dan komitmen bersama seluruh anak bangsa, yakni mewujudkan ketahanan serta kontinuitas ekosistem logistik dan rantai pasok nasional.

“Kami semakin memahami perlunya suatu badan logistik dan rantai pasok nasional, untuk senantiasa mengadaptasi dan membangun ekosistem rantai pasok yang efektif memperkuat fungsi distribusi, revitalisasi jalur komoditas penting dan esensial, serta efisiensi dalam ‘menguatkan’ rantai pasok berbasis negara kepulauan seperti Indonesia,” jelasnya.

Akbar menambahkan, semua pihak mesti memantapkan kerja sama di tengah wabah global yang masih berlangsung. Selain itu, juga memanfaatkan badan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.

“Kita semua para pemangku kepentingan di bidang logistik dan rantai pasok memiliki tanggung jawab untuk terus memperkuat badan ini agar tetap relevan dan semakin kontributif sejalan dengan tantangan zaman,” imbuhnya.

Menurut Akbar, rantai pasok juga bisa menjadi ‘game-changer’ untuk mempercepat aksi iklim dan mendukung pemenuhan komitmen Indonesia terkait pengurangan emisi karbon. Pada konteks ini, teknologi digital memainkan peran kunci dalam proses dekarbonisasi produk dan layanan hulu.
“Upaya itu dilakukan melalui penghematan energi, pengurangan emisi dalam pemilihan material, daur ulang material dan logistik. Infrastruktur digital hijau membantu operator membangun jaringan rendah karbon dengan konsep hijau, efisien, cerdas, dan andal,” terangnya.

Laporan World Economic Forum (WEF) dan Boston Conculting Group (BCG) menyebut, 8 rantai pasok komoditas penting di dunia menyumbang lebih dari 50% emisi global. Hal itu mencakup makanan, konstruksi, fashion, barang konsumsi harian, elektronik, otomotif, serta rantai pasok profesional dan pengiriman.

“Dalam situasi kritis ini, kita perlu memastikan semua roda perekonomian tetap bergerak. Tentu saja dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Kita juga perlu mendukung transformasi digital dalam sistem logistik dan rantai pasok, termasuk penyiapan menuju ekonomi digital dan e-commerce,” tuturnya.

Kemudian, mempersiapkan kerangka transformasi digital untuk perdagangan digital dan konektivitas digital yang mendukung pengembangan badan logistik dan rantai pasok. Di sisi lain, juga memungkinkan digitalisasi UKM dan bisnis lokal melalui inisiatif peningkatan kapasitas.

190