Semarang, Gatra.com - Bank Indonesia senantiasi melakukan komunikasi dan edukasi kepada masyarakat secara berkesinambungan. Dalam rangka meningkatakan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan uang rupian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah menggelar “Gebyar Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah Jawa Tengah 2021”.

Acara yang diselenggarakan secara hybrid, pada Sabtu (13/11) lalu itu  turut menghadirkan sejumlah narasumber baik dari tokoh publik maupun influencer. Program ini merupakan salah satu agenda komukasi strategis KPwBI Jateng dalam menciptakan rasa cinta yang besar dan diimbangi dengan perilaku Bangga serta memahami rupiah secara utuh. Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan masyarakat untuk bertransaksi menggunakan rupiah di tengah pandemi Covid-19.

Pada tahun 2021 ini, sampai dengan bulan Oktober 2021, terdapat Rp51,58 triliun uang yang diedarkan Bank Indonesia melalui KPwBI Jateng. Sementara uang yang masuk kembali ke KPwBI Jateng sebesar Rp87,94 triliun. Namun, pada periode yang sama terjadi peningkatan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) yang masuk ke KPwBI Jateng sebanyak 31,23 persen.

Selanjutnya sejalan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, Bank Indonesia Jateng mengajak masyarakat untuk mengambil peran dalam meneruskan tongkat perjuangan para pahlawan, melalui prilaku CBP rupiah.

Selain melalui acara ini, Bank Indonesia Jateng tengah melakukan edukasi pesan CBP melalui berbagai kanal media sosial dan surat kabar serta kompetisi perlombaan kreatif yang telah diikuti sebanyak 530 peserta.

Dalam puncak acara gebyar CBP tersebu, turut hadir narasumber dari berbagai kalangan yang dikemas dalam bentuk talkshow dua sesi yang dimoderatori oleh Kepala KPwBI Jateng Pribadi Santoso dan Fitri Tropika.

Pada sesi pertama, Gebyar CBP Rupiah menghadirkan bintang tamu Prita Hapsari Ghozie dan Bhabin Herman Hadi Basuki yang membahas mengenai generasi milenial dan pemahamannya dengan rupiah.

Pada sesi kedua, acara dilanjukna dengan sesi talkshow yang mengadirkan Susi Pudjiastuti dan Dian Sastro Wardoyo yang membahas tiga hal yaitu, pentingnya memiliki prilaku cinta pada rupiah dengan mengenali, merawat dan menjaga uang rupiah, pentingnya meningkatkan rasa bangga terhadap rupiah.

Di mana selain merupakan alat pembayaran yang sah, rupiah juga merupakan simbol kedaulatan negara dan alat pemersatu bangsa. Kemudian ketiga adalah pemahaman akan rupiah yang meliputi paham bertransaksi, paham berbelanja dan paham berhemat.

Kepala KPw BI Jateng Pribadi Santoso mengatakan, melalui Gebyar, CBP Rupiah, KPwBI Jateng berharap agar masyarakat dapat memiliki peningkatan pemahaman mengenai cara-cara menjaga rupiah dengan baik dan benar melalui rasa cinta, bangga dan paham rupiah.

“Cinta rupiah sama dengan mencintai Indonesia, bangga rupiah sama dengan menjaga kedaulatan dan paham rupiah sama dengan mewujudkan stabilitas serta kesejahteraan negara,” katanya.