Solo, Gatra.com – Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerjasama dengan Impala Network mengembangkan bisnis melalui startup. Dari kolaborasi ini mereka memperoleh pendanaan dari Matching Fund (MF) Kedaireka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ada pun tim dari UNS yang menjadi pendukung program ini yakni, Khresna Bayu Sangka, Ph.D sebagai  ketua pelaksana, anggota Catur Sugianto, Ph.D, Cucuk Wawan Budiyanto. Ph.D, dan Feri Setyowibowo. 

Catur menjelaskan, MF merupakan program Kemendikbudristek untuk mendukung link and match antara perguruan tinggi dan industri. ”Melalui program pendanaan ini, UNS dan Impala Network berupaya memberikan wadah kepada mahasiswa atau peminat wirausaha untuk belajar bisnis bersama,” kata Catur, Jumat (26/11).

Program tersebut menyebarkan semangat bahwa berbisnis bisa dipelajari oleh semua orang. Bagian dari Solo Next Startup (SNS) ini terdiri dari banyak rangkaian acara, seperti Inkubasi, Investor Screening, Winter Class, SNS Community, Ngobrol Bareng, dan SNS Talk.

”Semua kegiatan dikemas secara kekinian sesuai dengan target audience, yaitu peserta yang berusia muda,” katanya.

Setiap program juga menghadirkan narasumber dari para praktisi dan ahli di bidangnya untuk berbincang dalan tema up to date dan sesuai kebutuhan. Program ini juga melibatkan mahasiswa sebagai bagian semangat Merdeka Belajar melalui magang, penelitian, dan kuliah bersama praktisi.

”Pada pengujungnya, program MF Kedaireka-Solo Next Startup berencana menggelar Accelerator Day melalui kegiatan pitching dengan investor yang akan diselenggarakan pertengahan Desember bekerjasama dengan UNS Innovation Hub,” katanya.

Sebelumnya, Solo Next Startup juga sempat menghadirkan webinar internasional bekerjasama dengan Bholdus Singapore dan Hara Token dengan  untuk memperluas kebermanfaatan program ini melalui webinar dengan tema "Metaverse Finance and Blockchain Technology Growth" yang telah diselenggarakan pada tanggal 22 November 2021 yang lalu. 

Pembicara yang hadir dalam webinar ini adalah Ronald Le (Founder dan CEO dari Beholdus Singapore), Firnando Sirait (Hara Token Indonesia), dan Taufiq Arifin, PhD (FEB UNS). 

Dalam sambutannya, Direktur Direktorat Riset, Inovasi dan Hiliriasai Prof Agus Purwanto, menekankan pentingnya kolaborasi antar dunia pendidikan dan industri untuk menciptakan sinergi inovasi berkelanjutan yang bermanfaat untuk masa mendatang. Melalui mahasiswa, pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan kolaboratif lainnya.

Menurut Ketua kegiatan Solo Next Startup Khresna Bayu Sangka, kolaborasi dunia pendidikan dan industri, menjadi krusial untuk disinergikan. "Salah satunya adalah dengan mengaangkat tema-tema kekinian seperti Metaverse, blockchain, cryptocurrency yang nantinya dapat mengarahkan pengembangan pendidikan, penelitian di perguruan tinggi," ungkapnya.