Home Kesehatan Selama Pandemi, Kasus Stunting Meningkat

Selama Pandemi, Kasus Stunting Meningkat

Judul: Selama Pandemi, Kasus Stunting Meningkat

 

 

Blora, Gatra.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengungkap kasus stunting selama pandemi mengalami kenaikan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edi Widayat, menjelaskan, peningkatan kasus stunting ini disebabkan kegiatan mengumpulkan orang dihentikan sementara, sehingga pemantauan balita tidak seperti biasa dan kurang optimal.

"Di tahun 2021 terdapat 45 desa/ kelurahan prioritas, dari jumlah itu terdiri dari 41 desa 4 kelurahan. Saat ini, persentase stunting di Kabupaten Blora berada pada 9,23%," Kata Edi, saat membuka acara rembuk stunting tingkat Kabupaten Blora, Minggu (28/11).

Edy memaparkan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus stunting di Kabupaten Blora. Di antaranya gizi buruk dan pernikahan dini.

"Selain data di atas, permasalahan kesehatan lainnya, seperti kematian ibu sebanyak 21 kasus. Kematian karena Covid-19, yang memiliki penyakit penyerta, kematin bayi balita, termasuk gizi buruk, tingginya pernikahan dini, dan pola asuh. Hal ini yang menyebkan tingginya angka stunting," ungkapnya.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi yang kronis dan psiko, terutama pada seribu hari kehidupan apa anak-anak, hingga anak usia 2 tahun.

"Anak stunting, apabila panjang dan tinggi badannya, berada di bawah minus 2" jelasnya.

Sementara itu, Bupati Arief Rohman mengakui bahwa dalam penanganan stunting ini ada beberapa hambatan, namun begitu pihaknya bersama jajarannya terus berupaya agar Blora bisa bebas stunting.

"Kami terus upayakan namun begitu hambatan yang terjadi sepeti cakupan layanan yang belum sesuai target maksimal, keterbatasan anggaran, tidak menutup semangat kita untuk melawan stunting ini," jelas Bupati.

Bupati menerangkan, saat ini pihaknya memiliki target bagaimana ke depan, stunting di Blora ini terus ada penurunan menuju new zero stunting.

“Sebagai gambaran umum di Kabupaten Blora ada 16 kecamatan, 295 desa-kelurahan, tentu target 5 tahun ke depan harus ada perubahan, mulai dari angka bayinya bisa ditekan, angka stunting, angka kematian juga bisa kita tekan," ucapnya.

Untuk mencapai Blora new zero stunting bisa tercapai, Bupati minta agar OPD terkait bisa koordinasi dengan kecamatan, desa/ kelurahan agar melakukan pemantauan dan fasilitasi serta melakukan pendampingan. Tak hanya itu, sinkronasi dan penganggaran, termasuk pengoptimalan Dana Desa bisa dilakuknan secara rutin.

"Tolong di-update, terkait validitas data stunting. Sekarang berapa, capaiannya berapa, larangannya berapa, targetnya apa, ini harus ada! Ini butuh kerja sama lintas sektoral. Dengan kerja sama tentu diharapkan Blora bisa zero dari stunting," tandasnya.

1302