Home Kesehatan Kemenkes Ganjar Dexa Medica 'Indonesia Healthcare Innovation Awards'

Kemenkes Ganjar Dexa Medica 'Indonesia Healthcare Innovation Awards'

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan penghargaan Indonesia Healthcare Innovation Awards 2021 untuk kategori Kemandirian Industri Farmasi OMAI Fitofarmaka kepada PT Dexa Medica.

Kemekes memberikan penghargaan tersebut atas inovasi PT Dexa Medica dalam mengembangkan Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi nasional.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), dr. Dante Saksono Herbuwono, dalam keterangan pers yang diterima pada Selasa (30/11), mengharapkan inovasi-inovasi yang dikembangkan para pemenang ajang ini dapat menjadi solusi di dunia kesehatan Indonesia.

Selain itu, lanjut Wamenkes, ide-ide inovatif dari para inovator ini dapat menjadi solusi untuk memberikan manfaat yang lebih besar, cepat, dan sustainable bagi perubahan perilaku hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Selamat kepada para pemenang kategori Indonesia Healthcare Innovation Awards 2021,” kata Dante.

Menurut Wamenkes, inovasi yang dikembangkan oleh para pemenang penghargaan ini sejalan dengan 6 pilar transformasi sistem kesehatan yang dikembangkan pemerintah. Keenam pilar itu adalah Transformasi layanan primer, Transformasi layanan rujukan, Transformasi sistem ketahanan kesehatan, Transformasi sistem pembiayaan kesehatan, Transformasi sumber daya manusia kesehatan, dan Transformasi teknologi kesehatan.

"Di sinilah peran para inovator bangsa dibutuhkan, berbagai ide-ide segar yang inovatif yang dapat meningkatkan performa pelayanan kesehatan yang efektif, efisien, dan memberikan kemudahan akses pada masyarakat disambut baik sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam menjalankan upaya mewujudkan kesehatan bangsa Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, dalam acara Forum Nasional Kemandirian Farmasi dan Alat Kesehatan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional, di Yogyakarta, Senin (8/11), Wamenkes juga menyatakan, pengembangan Fitofarmaka juga sejalan dengan transformasi sistem kesehatan nasional. “Ini akan menjamin keamanan kita dalam melakukan transformasi kesehatan di masa depan,” katanya.

Lebih lanjut, Wamenkes memaparkan bahwa obat berbahan baku kimia yang digunakan saat ini pun awalnya dikembangkan dari bahan alam. Dokter spesialis penyakit dalam ini menjelaskan perkembangan awal obat diabetes yang berasal dari tanaman.

"Beberapa obat yang saat ini menjadi obat-obat kimiawi, sebenarnya dasarnya adalah Fitofarmaka. Saya ambil contoh bidang saya misalnya, obat diabetes Metformin, semua orang pasti tahu Metformin,” ungkapnya.

Menurutnya, Metformin tersebut dulunya adalah obat yang berasal dari daun yang diproduksi sebagai Fitofarmaka di Prancis. Selama lima puluh tahun Metformin, ternyata kemudian sudah bisa digunakan sebagai obat yang diekstrak unsur kimiawinya secara spesifik.

Penghargaan untuk PT Dexa Medica diberikan oleh Ketua Umum IndoHCF, dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS. Supriyantoro menyatakan bahwa OMAI merupakan wujud inovasi untuk kemandirian industri farmasi.

"Semoga bisa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara dalam penanggulangan penyakit di Indonesia," kata Supriyantoro.

Penghargaan ini diterima oleh PT Dexa Medica yang diwakili oleh Direktur Pengembangan Bisnis dan Saintifik Dexa Group, Dr. Raymond Tjandrawinata. Ia mengapresiasi pemberian. penghargaan ini.

"Kami mengucapkan terima kasih atas award ini, di mana partisipasi kami adalah membuat Fitofarmaka yang ditujukan untuk pasien-pasien, dokter-dokter di Indonesia,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya Fitofarmaka ini membawa kesehatan masyarakat karena kemandirian bahan baku di Indonesia bisa dicapai dengan adanya pembuatan obat-obat dalam negeri, termasuk Fitofarmaka.

Fitofarmaka merupakan obat yang dikembangkan dari kekayaan alam dan telah melalui proses uji klinis sehingga memiliki khasiat setara dengan obat berbahan kimia. Fitofarmaka yang dikembangkan dari biodiversitas Indonesia dan diproses dengan teknologi mutakhir kini dikenal dengan nama Obat Modern Asli Indonesia atau OMAI.

"Semoga Fitofarmaka ini bisa dipakai dalam keseharian, dalam BPJS kesehatan maupun masuk e-Katalog. Sehingga para dokter dan para pasien mendapatkan faedahnya," ujar Raymond.

OMAI Fitofarmaka Telah Mendunia

OMAI Fitofarmaka yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi berbasis riset asal Indonesia, PT Dexa Medica telah dipasarkan ke berbagai negara di Asia dan Afrika. Salah satu OMAI Fitofarmaka yang berhasil menembus pasar mancanegara adalah STIMUNO yang merupakan imunomodulator berbahan tunggal meniran (Phyllanthus niruri).

Di masa pandemi Covid-19, STIMUNO semakin dipercaya para dokter dan pasien di Nigeria, Kamboja, Myanmar, dan Filipina untuk menjaga daya tahan tubuh keluarga. Bahkan di Filipina dan Kamboja, ribuan dokter telah meresepkan penggunaan STIMUNO untuk menjaga daya tahan tubuh pasien.

Dengan semakin beragamnya pasar tujuan ekspor, maka produk STIMUNO turut berperan meningkatkan devisa negara, terlebih di saat pandemi Covid-19 akibat tingginya permintaan imunomodulator.

396