Home Regional Jokowi Resmikan Bendungan Tugu dan Gongseng di Jatim

Jokowi Resmikan Bendungan Tugu dan Gongseng di Jatim

Trenggalek, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dua bendungan yang terletak di Provinsi Jawa Timur (Jatim), Selasa (30/11). Kedua infrastruktur itu adalah Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, serta Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.

“Alhamdulillah kita mendapatkan tambahan dua bendungan besar lagi di Provinsi Jawa Timur. Keduanya telah siap untuk dimanfaatkan dalam rangka ketahanan pangan kita,” kata Jokowi dalam peresmian yang dipusatkan di Bendungan Tugu, Trenggalek.

Jokowi menjelaskan, pembangunan Bendungan Tugu menyerap anggaran sebanyak Rp1,69 triliun. Bendungan ini punya kapasitas tampung hingga 12 juta meter kubik dan mampu memberikan manfaat irigasi seluas 1.250 hektar.

Tak hanya itu, Bendungan Tugu juga bermanfaat bagi penyediaan air baku 12 liter per detik bagi 17.280 masyarakat di Trenggalek, potensi listrik sebanyak 0,4 megawatt (MW), maupun reduksi banjir sekitar 25% dari luas genangan terdampak.

“Kemudian Bendungan Gongseng, ini memiliki daya tampung 22 juta meter kubik dan bisa mengairi 6.200 hektar,” imbuh Jokowi. Bendungan yang dibangun pada 2013-2021 ini mempunyai luas genangan 390,6 hektare, serta dapat menyediakan air baku 300 liter per detik bagi 120 ribu jiwa, dan reduksi banjir hingga 45%.

Keberadaan kedua infrastruktur tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan produktivitas pertanian. Selain itu, juga bisa menunjang kesejahteraan para petani di wilayah sekitar.

“Kita harapkan dengan tambahan dua bendungan ini aktivitas pertanian masyarakat akan semakin meningkat, petani semakin produktif, lebih sering bisa menanam dan panen, sehingga kita harapkan pendapatannya meningkat,” tambahnya.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, menyampaikan bahwa manfaat irigasi dari Bendungan Tugu diharapkan bisa meningkatkan intensifikasi pertanian dari 160% menjadi 270%. Adapun manfaat irigasi dari Bendungan Gongseng bisa meningkatkan intensifikasi pertanian dari 197% menjadi 268%.

"Misalnya tadi padi-palawija-palawija, bisa menjadi padi-padi-palawija. Malah kemarin Ibu Bupati menyampaikan bahwa ini peningkatan yang sangat signifikan sehingga dari 190-an menjadi 268 (persen)," ungkap Jarot.

Pada kesempatan itu, turut hadir pula Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); Basuki Hadimuljono; serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin; dan Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah.

301