Home Gaya Hidup Ekpresi Merdeka alumni ISI Surakarta

Ekpresi Merdeka alumni ISI Surakarta

Jakarta, Gatra.com - Pameran Ekpresi Merdeka di Solo, Jawa Tengah, menampilkan karya-karya dua dimensi dan tiga dimensi di ikuti 45 perupa alumni STSI/ISI. Pameran ini diselenggarakan di Taman Budaya Surakarta gedung Besar dan kecil hingga tanggal 5 Desember 2021. Pameran ini juga menjadi oase sekian lama tidak adanya pameran offline di Solo. Terlihat begitu besar antusias para penikmat karya yang hadir.

Perupa Agussis yang juga menjadi ketua pameran ini menyampaikan bahwa pameran ini untuk menyambung silaturahim dan eksistensi para perupa alumni ISI Surakarta. "Pameran sebenarnya sudah diniatkan sejak lama. Tetapi ini sudah beberapa kali diundur karena pandemi covid-19," kata Agussis kepada Gatra.com (2/11). 

Gigih Wiyono Kurator yang juga perupa mengemukakan, kegiatan reuni tersebut merupakan bentuk ekspresi merdeka sebagai penanda atas eksistensi bersama alumni. "Inilah salah satu wujud ekspresi dan eksistensi kami," katanya. 

Pameran tersebut juga dihadiri oleh Rektor ISI Surakarta Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar MHum. Dalam kata sambutannya, ia menyampaikan tema pameran dan pertunjukan kali ini adalah Ekspresi Merdeka.

"Artinya para seniman ini memiliki kebebasan dalam mewujudkan ide gagasannya ke dalam sebuah karya seni. Ungkapan ini juga merupakan metafora yang merepresentasikan spirit para alumni dalam menekuni keahlian penciptaan kekarya masing-masing yang menunjukan kesadaran diri para generasi bangsa bahwa mereka kelak menjadi tumpuan pelestarian dan pengembangan seni sebagai warisan para leluhur," katanya. 

Sukerna mengemukakan jurusan seni rupa STSI Surakarta didirikan sejak 1988, telah berubah menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta pada 20 Juli 2006. Melalui proses panjang ruang dan waktu telah melahirkan perupa-perupa profesional yang eksistensinya di akui di tingkat nasional maupun internasional.

Mereka telah eksis setelah lulus dari kawah candradimuka STSI/ISI. Melalui proses pendidikan teori maupun praktek. Namun pada akhirnya pengembangan diri diluar kampuslah yang menjadikannya matang dan diakui sampai kemanca negara.

Kika: Gigih Wiyono (bertopi), Rektor ISI Dr. I Nyoman Sukerna (berbatik) Iwhan Gimbal dan IG Nengah Nurata berfoto di depan karya Iwhan (GATRA/dok)

Sutarno, salah satu peserta pameran, adalah angkatan pertama STSI yang melukis dengan media kanvas. Dengan goresan halus dan detail, ada profokasi tentang alam yang ia gambarkan dengan burung jalak yang bertengger di laras senapan yang menatap ke telur sang jalak. 

Berbeda dengan Iwhan Gimbal, salah satu perupa yang juga alumni STSI angkatan ke dua, juga memamerkan karyanya. Perupa ini memamerkan dua karya yang menggunakan media kertas bekas disekitarnya. Karyanya abstrak dan unik.

Gigih Wiyono mewakili angkatan ke tiga memasang karya berlatar merah dengan beberapa bilah pusakan keris menghadap ke atas. Seolah menantang ke peradapan yang akan datang.

Bermacam karya yang lain tersaji dalam pameran Ekpresi Merdeka. Karya para perupa dari jebolan ISI Surakarta. Dari karya dekoratif hingga abstrak tersaji dan karya Kriya, semua tersaji apik di dua ruang pamer Taman Budaya Surakarta.

234