Home Pendidikan Olimpiade PTKI Diharapkan Lahirkan Intelektual Islam Seperti Masa Kejayaannya

Olimpiade PTKI Diharapkan Lahirkan Intelektual Islam Seperti Masa Kejayaannya

Banda Aceh, Gatra.com - Suksesnya gelaran Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) 2021 di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Banda Aceh yang ditutup sabtu 27 November lalu, diharapkan bisa melahirkan bibit-bibit unggul dan intelektual di bidang agama, sains dan riset.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani. Menurutnya, perhelatan yang pertama kalinya diagendakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag ini bisa menndorong mahasiswa menemukan spirit kejayaan Islam.

"Bagi UIN, IAIN, STAIN dan PTKIS menjadi sangat strategis mengembalikan kejayaan peradaban Islam di abad pertengahan," ujar Ali saat sambutan dalam acara penutupan OASE 2021 di UIN Ar Raniry, Banda Aceh, Sabtu malam (27/11) .

Ali Ramdhani juga berpesan kepada seluruh PTKI yang mengikuti olimpiade tersebut untuk terus meningkatkan kualitas mahasiswanya. "Kita harus berikhtiar untuk meningkatkan kualitas mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa menyambut Indonesia Emas 2045. Jika saja 1,2 juta mahasiswa PTKI yang kita miliki menunjukkan kualitas dan karakter yang unggul," kata Ali.

OASE PTKI 2021 juga diharapkan mampu menumbuhkan iklim dan tradisi akademik di kalangan mahasiswa dan menjadi salah satu program strategis dalam rangka pembinaan generasi muda melalui stimulan untuk pengembangan daya nalar, kritis, kreatif, dan inovatif.

Dalam acara yang mengambil tema "Integrasi Agama-Sains untuk Kebangsaan dan Kemanusiaan" ini para pemenang diberikan sejumlah penghargaan dengan total hadiah Rp 300 juta. Gelar juara umum berhasil diraih oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry.

Tuan rumah berhasil meraih tujuh medali emas, tujuh medali perak, dan empat medali perunggu dalam berbagai ketegori lomba.

Selain UIN Ar Raniry, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga meraih gelar juara umum II dengan raihan empat medali emas, empat medali perak, dan dua medali perunggu. Sedangkan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ditetapkan sebagai juara umum III setelah meraih dua medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.

"Selamat kepada para pemenang, semoga kemenangan yang diraih pada kompetisi kali ini menjadi pengobar semangat dan dorongan untuk lebih meningkatkan daya saing diri masing-masing," ucap Ali.

Salah satu karya yang sukses mencuri perhatian pengunjung dalam ajang ini adalah teleskop Karya Inovasi Astronomi atau Ilmu Falak dari IAIN Padangsidimpuan. Pembimbing lomba Karya Inovasi Astronomi/ Ilmu Falak IAIN Padangsidimpuan, Putri Rohan terkejut dengan banyaknya peminat teleskop indie . “Tadi sudah diperesentasikan di hadapan dewan juri dan ternyata menjadi pembicaraan di kalangan juri maupun pengunjung," ujar Putri.

Direktur PTKI Kementerian Agama, Suyitno menyampaikan terimakasih kepada UIN Ar Raniry sebagai tuan rumah tahun ini. Dia pun memberikan apresiasi yang tinggi kepada mahasiswa yang terlibat langsung dalam kegiatan OASE 2021.

"Mudah-mudahan kita semakin kompetetif dan semakin memberikan kontribusinya terhadap PTKI-nya masing-masing," kata Suyitno.

Suyitno melaporkan, OASE 2021 diikuti 2.955 peserta dari 184 PTKI dan PTKIS se-Indonesia. Kemudian, semua peserta tersebut mengikuti tahap penyisihan pada 23-29 Oktober 2021. Lalu, tahap semifinal digelar pada 6-13 November 2021.

Sedangkan Grand Final OASE PTKI 2021 digelar secara daring dan luring pada 25-27 November 2021. Berdasarkan pantauan //Republika// pada Sabtu (26/11), karya-karya mahasiswa PTKI yang masuk final tampak dipamerkan di UIN Ar Raniry.

Dalam perlombaan ini, terdapat 11 cabang karya inovasi yang dilombakan secara luring dalam OASE 2021, yakni Literasi dan Inovasi Teknologi, Nanoteknologi, Produk Halal dan Ketahanan Pangan, Iklim, Limbah, Lingkungan dan Sumberdaya Terbarukan.

Kemudian, ada juga cabang Deteksi dan Mitigasi Bencana, Sosial Keagamaan, Media Pembelajaran, Astronomi Islam atau Ilmu Falak, Robotik dan Programming, dan Desain Arsitektur Islam.

Selain itu, juga ada delapan bidang lomba yang digelar secara daring, yaitu Sains (Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi), Karya Inovasi, Debat Ilmiah, Pemilihan Dai Mahasiswa, Business Plan, Qiratul Kutub, Fahmil Quran, dan Bidang Story Telling.

82