Home Ekonomi Menko PMK: Harus Kerja Keras Rebut Momentum Bonus Demografi

Menko PMK: Harus Kerja Keras Rebut Momentum Bonus Demografi

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa bonus demografi di Indonesia akan terjadi puncaknya pada tahun 2030-2035. Dalam momentum ini, angka usia produktif jumlahnya akan lebih banyak dan diharapkan dapat bekerja secara produktif dan mendapatkan penghasilan.

"Pemerintah dan masyarakat dapat menyiapkan lapangan pekerjaan yang cukup dan sesuai dengan jenis keahlian dan kecakapan dari mereka yang mencari kerja. Pada akhirnya jika pendapatan nasional yang besar, baik itu untuk konsumsi dan investasi, kita akan melompat dari negara berpenghasilan menengah ke negara dengan penghasilan tinggi," ujarnya, dalam Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) Program Magister, Sarjana, dan Diploma Tahun Akademik 2020/2021 yang diselenggarakan secara hybrid pada Rabu, (1/12), di Kampus UKI Cawang, dilansir dari rilis yang diterima Gatra.com pada Kamis, (2/12).

"Kita harus bekerja keras merebut momentum bonus demografi, agar menjadi bonus dan bukan menjadi malapetaka untuk masa depan Indonesia," tambahnya.

Muhadjir mengatakan bahwa masyarakat usia produktif dapat menjalankan 3 fungsi, yaitu dapat menghidupi dirinya sendiri, menghidupi mereka yang tidak atau belum bekerja, dan dapat menabung. Sementara itu, tuturnya, modal utama negara dalam investasi bersumber dari tabungan nasional yaitu tabungan pemerintah dan masyarakat.

Di samping itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, Nizam, mengatakan dalam sambutannya secara virtual, yakni dunia telah berubah dengan sangat pesat. "Dinamika dunia pekerjaan luar biasa. Menurut McKinsey, dalam 10 tahun ke depan, 23 juta lapangan pekerjaan akan menghilang. Kita harus mengasah diri dengan meningkatkan kompetensi dan yang paling penting kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan," tuturnya. 

"Belajar sepanjang hayat harus ada di diri kita," imbuh Nizam. 

166