Home Kesehatan Soal Telementoring ECHO, Kemenkes: Kami Sangat Mengapresiasi

Soal Telementoring ECHO, Kemenkes: Kami Sangat Mengapresiasi

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais dan Roche Indonesia menginisiasi pelatihan pertama telementoring Extension for Community Health Outcomes (ECHO).

Model telementoring ini adalah bagian dari Project ECHO yang merupakan sebuah program kemitraan strategis dengan tujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas penatalaksanaan kanker di Indonesia, serta mendukung akselerasi pengembangan jejaring kanker nasional.

"Untuk itu, kami sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara RS Kanker Dharmais dan Roche untuk mewujudkan Project ECHO di Indonesia," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Siti Khalimah, dalam keterangan pers, Kamis (2/12).

Menurutnya, dengan teknologi dan metode telementoring ini, Kemenkes berharap dapat menjangkau semakin banyak tenaga medis di Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien kanker, serta mendukung tercapainya rencana aksi nasional pengobatan kanker.

Program telementoring ECHO ini dibentuk dengan menggunakan pendekatan berbagi pengetahuan melalui teknologi antara ahli di rumah sakit pengampu dan klinisi di daerah yang diampu. Pada praktiknya, tim ahli akan melakukan pendampingan klinis secara virtual untuk memberikan pelatihan bagi penyedia layanan kesehatan agar dapat memberikan penanganan terbaik bagi para pasien kanker di wilayahnya masing-masing.

"Hadirnya Project ECHO ini diharapkan dapat menjangkau semakin banyak pasien kanker di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil dalam mendapatkan pelayanan dan perawatan kanker. Melalui Project ECHO, pasien di berbagai wilayah dapat memperoleh pelayanan langsung tanpa harus datang ke rumah sakit rujukan," ujar Direktur Utama (Dirut) RS Kanker Dharmais, Soeko Werdi Nindito.

Di sisi lain, Presiden Direktur PT Roche Indonesia, Ait-Allah Mejri, mengatakan bahwa pihaknya senang sekali dapat bermitra dengan Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais dan Kemenkes RI untuk mengimplementasikan telementoring pertama sebagai bagian dari Project ECHO.

"Sekarang, pasien kanker bisa memiliki harapan lebih baik untuk mendapatkan pelayanan berkualitas dan hasil penatalaksanaan yang lebih baik di manapun mereka berada," katanya.

Sementara itu, Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) dari World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, mencatat total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematiannya sebesar 234.511 kasus.

GLOBOCAN juga memperkirakan kematian akibat kanker di seluruh dunia akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada 2030, dengan kenaikan 36,4% dibandingkan tahun 2018 lalu.

94