Home Ekonomi Grab Rayakan Lonceng Pembukaan Bursa Saham Nasdaq Perdana di Asia Tenggara

Grab Rayakan Lonceng Pembukaan Bursa Saham Nasdaq Perdana di Asia Tenggara

Singapura, Gatra.com - Grab Holdings Limited (Grab), aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara merayakan secara resmi pencatatan perdananya di bursa saham Nasdaq bersama karyawan, mitra pengemudi, pengantaran, dan merchant. Seremoni pencatatan perdana di Nasdaq ini juga merupakan acara seremoni pertama yang dilakukan di kawasan Asia Tenggara.

Co-Founders of Grab, Anthony Tan dan Hooi Ling Tan, didampingi perwakilan mitra pengemudi, pengantaran, dan merchant Grab hadir di panggung pencatatan perdana yang dilakukan di Singapura.

Para mitra merupakan garda terdepan yang gigih mendukung mobilitas masyarakat, termasuk menyiapkan dan mengantarkan makanan dan kebutuhan harian terutama di masa pandemi COVID-19. Para mitra Grab ini telah memanfaatkan layanan digital yang ada di aplikasi Grab untuk memeroleh pendapatan dan mengembangkan bisnisnya.

Karyawan Grab juga akan turut hadir dalam acara tersebut, terutama mereka yang telah bergabung bersama perusahaan lebih dari 6 tahun (dikenal Grabversaurus di dalam komunitas internal Grab). Para Grabversaurus telah bergabung sejak layanan Grab baru mencakup ride-hailing di 30 kota, dan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan hingga kini menjadi aplikasi super yang tersedia di 465 kota.

Sebagai apresiasi dari usaha bersama dan kolaborasi berkelanjutan komunitas Grab hingga saat ini, sekitar 1.500 karyawan dan komunitas mitra Grab dari seluruh Asia Tenggara akan ditampilkan di Nasdaq Tower di Times Square, New York City setelah Grab secara resmi melantai di Nasdaq.

Group CEO and Co-founder, Grab Anthony Tan menyatakan, pencapaian itu menjadi fondasi bagi Grab untuk bergerak maju. “Semangat dan kerja keras para Grabbers untuk melayani mitra kami selaras dengan dedikasi mitra kami dalam melayani pelanggan. Karena itulah kami memilih untuk mengadakan seremoni ini di lokasi yang dekat dengan kami. Di sini, di tengah-tengah komunitas kami, berbagi momen bersama menuju babak baru perjalanan”.

Ucapan selamat dari mitra dan rekan bisnis Grab yang turut merayakan seremoni pencatatan perdana Grab. Bonar Bangun Simanjuntak, teman tuli mitra pengemudi GrabBike menyatakan kebanggaannya dapat menjadi mitra pengemudi GrabBike. “Saya berharap dapat menginspirasi teman-teman lainnya agar bergabung bersama Grab dan memanfaatkan teknologi. Semoga Grab dapat berkembang menjadi lebih besar sehingga dapat menjangkau teman-teman disabilitas lainnya di Indonesia,” ucap Bonar.

Penyandang disabilitas yang juga mitra agen GrabKios, Cahyo Widodo, mengapresiasi langkah inovasi Grab. Cahyo menyebut, sebelum bergabung dengan Grab, ia bekerja sebagai penjahit dan pemilik kios. Ia akhirnya menyadari peran penting teknologi sehingga beralih menggunakan aplikasi GrabKios.

“Tapi, saya tidak patah semangat dan akhirnya membuahkan dampak positif bagi bisnis saya. Penghasilan saya meningkat 70% dan saya bisa merenovasi kios dan rumah, serta membeli sepeda motor untuk saya dan istri. Tabungan untuk membantu mewujudkan impian anak saya menjadi dokter gigi juga telah dimulai. Selamat kepada Grab dan semoga dapat terus berinovasi dan menginspirasi lebih banyak orang,” ujarnya.

Di kesempatan terpisah, President Director of Emtek, Alvin W. Sariaatmadja menyebut, kemitraan strategis pihaknya dengan Grab dimulai dengan visi dan misi bersama menumbuhkan ekonomi digital Indonesia. “Selamat kepada Grab atas pencapaian penting ini. Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan Grab di Indonesia. Emtek berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia bersama Grab,” ungkapnya.

Chief Marketing Officer LinkAja, Wibawa Prasetyawan menambahkan, Grab telah banyak mendukung pihaknya berkembang di industri keuangan. “Kami telah berkolaborasi dalam berbagai program, termasuk memberikan akses pada ekosistem dan juga pengembangan teknologi dalam rangka mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia. Kami melihat potensi menjanjikan dari Grab untuk pengembangan ekosistem syariah di Indonesia,” kata Wibawa.

117