Home Kesehatan WPA Pupus Stigma Negatif ODHA

WPA Pupus Stigma Negatif ODHA

Karanganyar, Gatra.com - Peran Warga Peduli Aids (WPA) tidak hanya mengajak orang dengan HIV-Aids (ODHA) berobat, namun juga memupus stigma negatif bagi mereka. Para sukarelawan WPA memberi edukasi ke lingkungan agar menjauhi virusnya namun bukan orangnya.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Karanganyar Djatmiko kepada wartawan di sela sosialisasi Hari Aids Sedunia di rumah dinas bupati, Senin (6/12). 

Ia mengatakan stigma negatif bagi ODHA mulai berkurang. Kondisi ini tak lepas dari terbentuknya WPA di tiap desa. Para sukarelawan tumbuh dari lingkungan masyarakat, RT, RW hingga kecamatan.

"Di organisasi WPA, pengurusnya juga ada ODHA. Awalnya memang canggung. Tapi lama kelamaan masyarakat mulai terbiasa dengan ODHA. Kalau enggak berhubungan berisiko, pasti tidak tertular. Mereka sama seperti kita. Kalau enggak minum obat dan badannya drop, pasti sakit," katanya.

Keluarga ODHA juga tak boleh menyembunyikan keberadaannya. Ini supaya pemerintah mudah memberikan pendampingan dan pengobatan. Di WPA beranggota tokoh agama, masyarakat, tim penggerak PKK hingga karangtaruna.

Berdasarkan data, pengidap HIV-Aids terbanyak akibat perilaku menyimpang yang erat kaitannya dengan seks bebas. Sebanyak 79 kasus baru ditemukan sejak awal tahun hingga November 2021.

"HIV-Aids ini jangan dilupakan. Penanganan Pandemi Covid-19 seolah-olah menutup kebijakan dan program pencegahan HIV-Aids," katanya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mendorong masyarakat rutin memeriksakan kesehatannya. Cara ini memberi kepastian tentang kondisi pribadi.

"Bangun stimulasi dan semangat. Dengan mengecek kesehatan, kita menjadi yakin dan percaya diri. ODHA pun harus cek rutin. Itu menentukan takaran obatnya," katanya.

2568