Home Pendidikan Kolaborasi, Kunci Bangun Digitalisasi Pendidikan Indonesia

Kolaborasi, Kunci Bangun Digitalisasi Pendidikan Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) memandang bahwa pembangunan ekosistem digitalisasi pendidikan di Indonesia harus menitikberatkan pada kolaborasi antar sektor. Hal ini yang tegaskan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kemendikbudristek M. Hasan Chabibie.

Hasan mengakui bahwa kolaborasi sangat diperlukan sebagai langkah konkrit pemeritntah dalam mengintegrasikan teknologi pendidikan ke dalam praktik pengajaran dan pembelajaran. 

“Kesenjangan digital dapat berkurang, kualitas pembelajaran dapat meningkat, serta pendidikan yang berkualitas dapat tercapai,” kata Hasan dalam keterangannya kepada Gatra, Senin (6/12).

Hal ini dilihat Hasan sebagai fondasi dalam gelaran International Symposium Open Distance and E Learning (ISODEL) tahun 2021 yang dianggap sebagai arena peramuan strategi kolaborasi digitalisasi pendidikan Indonesia.

Mulai dari perusahaan raksasa teknologi Google dan Microsoft. Penyedia perangkat teknologi Acer, Complus, Epson, dan Fujitsu. Penyedia jaringan seperti Telkomsel dan Smartfren. Hingga komitmen kuat dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani terhadap mengalokasikan anggaran digitalisasi sekolah menjadi landasan kuat kemajuan digitalisasi pendidikan.

“Dengan inovasi dan kolaborasi ini, kita yakin untuk maju dan sukses menatap masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik,” jelasnya.

Kolaborasi ini juga menjadi amanat dari Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor ini akan mampu menjadi kunci dunia pendidikan dalam menghadapi disrupsi teknologi.

“Upaya merekatkan peran antara sektor pendidikan dan sektor digital ini yang akan menjawab tantangan tersebut. Dengan adanya kolaborasi yang dimulai dari konektivitas di sekolah, maka sumber daya pembelajaran digital lebih bisa dimanfaatkan,” katanya.

106