Home Ekonomi Pasar Aset Kripto Turun, Saatnya Membeli

Pasar Aset Kripto Turun, Saatnya Membeli

Jakarta, Gatra.com- Menurunya harga pasar aset kripto lebih dari 20% dalam beberapa hari terakhir ini menyebabkan para investor pemula di kripto merasa khawatir. Salah satu penyebabnya adalah pemberitaan mengenai varian Covid-19 jenis baru, yaitu Omicron yang pertama kali muncul di benua Afrika.

Hal ini membuat harga Bitcoin serta aset kripto lainnya banyak terdiskon karena adanya aksi jual dari beberapa investor yang merasa panik dan was was. Meski pasar aset kripto sedang banyak terdiskon, CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan koreksi harga itu suatu hal yang wajar terjadi.

Namun Oscar masih optimis bahwa investasi di aset kripto adalah opsi investasi yang baik di kala krisis. “Penurunan harga kripto merupakan hal yang sangat biasa di dunia investasi aset kripto dan saya berharap para investor khususnya investor pemula tidak perlu terlalu khawatir karena koreksi nya pun masih di bawah 50%," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/12).

Hal ini menurut dia, sesuatu yang sehat di dunia kripto pada saat terjadi koreksi. Karena itu membantu membangun momentum kripto bisa naik lebih tinggi setelahnya.

"Yang penting investor selalu menggunakan uang dingin untuk bertransaksi di aset kripto, dan saya selalu tekankan hal tersebut dimanapun ketika diminta untuk memberikan tips untuk memulai bertransaksi aset kripto. Saya pribadi masih optimis bahwa aset kripto merupakan investasi yang baik ketika krisis terjadi karena tidak dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintahan suatu negara”, ujar Oscar Darmawan.

Dengan adanya kasus Covid-19 varian Omicron ini, Oscar pun melihat bahwa kasus penurunan harga kripto ini sama dengan yang terjadi pada tahun 2020 lalu ketika awal terjadi kasus Covid di seluruh dunia. Melihat pola yang sama, Oscar berpendapat bahwa aksi jual ini sifatnya hanya sementara. Oscar melihat bahwa para investor yang bertransaksi di aset kripto membutuhkan uang tunai dengan cepat karena kondisi ekonomi global yang terus memburuk akibat varian Omicron ini yang nantinya kondisi akan membaik setelah terjadi masa koreksi ini.

Sama dengan kasus Covid-19 tahun lalu serta penurunan harga beberapa bulan lalu akibat kasus Evergrande Group dan pelarangan kripto di Tiongkok, kondisi market yang sedang menurun seperti ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli kripto di harga yang sedang murah. Seperti negara El Salvador yang membeli bitcoin di harga yang sedang rendah.

Lewat cuitan Nayib Bukele, presiden El Salvador di twitter “El Salvador just bought the dip! ???????? 150 coins at an average USD price of ~$48,670 ???? #Bitcoin????” menunjukkan bahwa El Salvador menambah persediaan bitcoin sebesar 150 btc.

Mengambil contoh dari harga Bitcoin, ketika bulan Maret 2020 harganya menyentuh angka Rp70-80 jutaan per 1 bitcoin. Ketika kasus Evergrande Group dan pelarangan kripto di Tiongkok bulan September lalu, harga Bitcoin menyentuh angka 600 jutaan. 

Per hari ini, berdasarkan market Indodax, harga Bitcoin berada di kisaran 700 jutaan (padahal pasar sedang merah). Bahkan beberapa waktu lalu Bitcoin pernah meraih nilai tertinggi sepanjang masa di angka 968 juta rupiah.

"Harga ini terjadi justru pada saat puncak pandemi kemaren yang menunjukkan bitcoin selalu punya performa terbaik saat krisis terjadi.Jadi bisa kita simpulkan bahwa Bitcoin adalah investasi yang masih bagus meskipun pasar sedang merah dan bisa dijadikan nilai lindung terhadap inflasi,” ungkap Oscar.

Sebagai tambahan informasi, sebagai pedagang fisik aset kripto yang sudah berada di bawah payung hukum Kementerian Perdagangan dan BAPPEBTI sebagai regulator, investor bisa mulai untuk membeli aset kripto dari harga 10.000 rupiah saja, siapapun bisa langsung membeli aset kripto di Indodax.

“Dengan harga aset kripto yang sedang murah saat ini, saya pikir ini bisa dimanfaatkan untuk menambah portofolio aset kripto kita dengan membeli aset kripto yang sudah terdaftar di Indodax," kata Oscar.

Setelah membeli, investor bisa menyimpan, dan menjual kembali apabila harga aset kripto kita nantinya naik. Hal penting yang harus diperhatikan adalah membelinya dengan uang dingin.

"Saya rasa, apabila membeli dengan uang dingin tidak akan menjadi masalah. Tinggal tunggu momentum harga naik kembali untuk mendapatkan keuntungan maksimal,” papar Oscar.

Sebagai informasi, Indodax adalah startup teknologi finansial di dalam bidang aset kripto dan blockchain seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple  atau sebanyak lebih dari 170 aset kripto dari seluruh dunia dengan pergerakan harga selama 24 jam. 

Indodax sudah berdiri tujuh tahun lamanya dan melayani lebih dari 4,7 juta member di Indonesia. Indodax juga telah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

392