Home Kesehatan Asal Soal Varian Omicron Masuk Bekasi

Asal Soal Varian Omicron Masuk Bekasi

Bekasi, Gatra.com– Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, menegaskan bahwa ada kesalahan informasi ihwal empat warga Jakarta yang diduga terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron berdasarkan pemeriksaan laboratorium di Bekasi.

Menurut Enny, humas atau reporter dari Newsroom Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi keliru mengutip paparannya ketika koordinasi bersama para camat di ruang rapat Bupati Bekasi.

Informasi yang ‘salah kutip’ itu sempat diunggah di situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, bekasikab.go.id, pada Selasa (7/12) pukul 22.52 WIB. Namun, tautan berita tersebut sudah tak bisa diakses sejak Rabu (8/12) pukul 14.11 WIB.

“Kemarin, saya coba menjelaskan berita tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi, bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi, itu warga Jakarta. Tetapi, juga bukan Omicron,” kata Enny dalam keterangannya, Rabu (8/12).

Enny menjelaskan, kejadian tadi sudah berlangsung lama yaitu pada 23 November 2021. Dia menambahkan, orang-orang itu juga telah selesai menjalani karantina di Wisma Atlet Jakarta. “Tidak ada yang mengatakan itu Omicron,” kata Enny.

Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh, menyatakan bahwa varian Omicron belum terdeteksi di wilayahnya. “Zero case (nol kasus) tidak ada temuan Omicron, saya pastikan,” kata Masrikoh.

Masrikoh mengatakan, dari 42 kasus aktif Covid-19 di wilayahnya per hari ini, tidak ada yang terinfeksi varian Omicron. Jumlah kasus aktif itu pun sudah mengalami penurunan dibandingkan catatan sehari sebelumnya yang sebanyak 48 kasus.

“Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru. Infonya sedang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Jawa Barat,” terangnya.

Masrikoh menuturkan, temuan kasus positif Covid-19 tadi bermula saat 20 warga negara asing (WNA) bersama 7 warga negara Indonesia (WNI) tiba dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta beberapa pekan lalu.

Sesuai peraturan pemerintah, sebanyak 19 warga di antaranya melakukan kewajiban tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.

“Hasilnya positif. Saat ini, mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi. Jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya [new all record] masuk ke kami,” katanya.

Masrikoh menyatakan, persoalan ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan pendataan langsung.

376