Home Gaya Hidup Mengabadikan Momen Pandemi di Yogyakarta Lewat Foto-foto 'Pageblug'

Mengabadikan Momen Pandemi di Yogyakarta Lewat Foto-foto 'Pageblug'

Yogyakarta, Gatra.com - Sebanyak 144 foto yang merekam situasi pandemi Covid-19 di Yogyakarta dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY) dalam pameran foto 'Pageblug'. Merekam dampak pagebluk sekaligus semangat warga dalam menghadapi wabah, sekaligus menjadi bahan renungan dan harapan agar Covid-19 segera berlalu.

Pameran 'Pageblug' dipersembahkan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta sepanjang 6-18 Desember 2021 di BBY dengan penerapan protokol kesehatan. Sebanyak 144 karya yang disuguhkan dan terdiri dari foto lepas dan foto cerita atau dalam format foto berwarna dan hitam putih.

Foto-foto tersebut nyaris lengkap merekam berbagai momen selama pandemi di Yogyakarta, seperti saat berbagai lokasi sepi, penanganan wabah oleh para tenaga kesehatan, hingga berbagai siasat warga menghadapi pagebluk, seperti 'lockdown' kampung.

Salah satu ikhtiar warga itu juga ditunjukkan dalam foto bertajuk 'Ali Galon' karya Rahman dari Gudeg.net yakni saat seorang tukang parkir, Ali, menyulap galon bekas menjadi pelindung wajah yang dikenakan saat bertugas di jalanan.

Rahman, yang juga Ketua Pameran ‘Pageblug’, mengatakan, pewarta foto tetap harus menjalankan tugas kendati di masa krisis. Foto-foto hasil jepretan mereka pun lantas dihadirkan di pameran ini agar masyarakat tahu bahwa pewarta foto salah satu garda terdepan di saat pandemi.

“Ini sudah menjadi tugas kami sebagai pewarta foto untuk meliput serta mendokumentasikan Pageblug yang terjadi hingga saat ini. Ya, walaupun kami tahu risikonya,” ujar Rahman, Minggu (12/12).

Rahman menjelaskan, selama pembuatan karya foto, banyak kendala yang dialami oleh para pewarta foto. Namun kondisi itu tak menyurutkan semangat mereka untuk mengabadikan momen-momen menarik saat pandemi.

"Mulai dari tidak mendapat izin meliput hingga kucing-kucingan saat di lapangan. Ya, itu malah jadi cerita unik bagi kami dan hasilnya bisa dilihat pada pameran ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, selama peliputan di masa pagebluk, para pewarta melakukannya dengan sangat hati-hati dan sesuai prosedur peliputan yang diterapkan pada masa genting ini.

“Kami mengerti risiko yang akan dialami saat peliputan, namun kami juga dibekali pengetahauan terkait prosedur peliputan. Memang, ada beberapa teman-teman yang pernah terkena, tapi kami bersyukur semua telah pulih dan bisa berkumpul dengan keluarga kembali,” tambahnya.

Pameran 'Pageblug' ini juga didedikasikan kepada seluruh tenaga kesehatan, Satgas Covid-19 di semua wilayah DIY, Tim Reaksi Cepat BPBD DIY dan masyarakat yang telah berjibaku bersama melawan pandemi Covid-19.

Selama pameran, juga akan ada sejumlah kegiatan seperti workshop foto cerita dan bincang multimedia.

Ketua PFI Yogyakarta Oka Hamied menambahkan, pameran ini mengingatkan pada kita bahwa Indonesia, khususnya Yogyakarta, masih menghadapi pandemi yang telah merenggut ribuan nyawa.

“Ke depan kita tidak akan menjadi nglokro tapi lebih semangat lagi menghadapi rutinitas kehidupan pada masa tatanan baru ini,” katanya.

Ia menambahkan, seluruh karya yang ditampilkan pada pameran ini, hampir seluruhnya telah terbit di media masing-masing anggota PFI Yogyakarta.

“Ini bentuk tanggung jawab kami, menyampaikan apa adanya peristiwa tanpa adanya rekayasa. Pameran ini juga dapat menjadi bagian dari kontrol kepada pemerintah,” katanya.

Oka berharap, wabah Covid-19 segera berlalu. “Semoga pagebluk ini cepat usai. Jangan sampai ada korban lagi, kejadian oksigen habis, rumah sakit penuh, dan tenaga kesehatan (nakes) yang kewalahan. Semoga bisa menjadi renungan bagi kita,” pungkasnya.

1466