Home Ekonomi Kongres MUI Gagas Resolusi Jihad Ekonomi 

Kongres MUI Gagas Resolusi Jihad Ekonomi 

Jakarta, Gatra.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Kongres Ekonomi Umat (KEU) II sepakat melaksanakan Resolusi Jihad Ekonomi Umat. Dalam putusan Resolusi tersebut ada sembilan poin penting yang bakal menjadi fokus lembaga tersebut untuk membantu pemerintah dalam menguatkan ekonomi nasional.

Sembilan poin itu antara lain, gerakan produksi dan belanja nasional; mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia; mengoptimalkan zakat, infaq, sadaqah dan wakaf (ziswaf) untuk menggerakkan ekonomi umat; dan menghadirkan lembaga penjaminan nasional syariah untuk usaha ultra mikro dan mikro yang mudah, murah dan aman.

"Berikutnya, mempercepat terciptanya model bisnis unggulan daerah yang dijalankan secara profesional, memperkuat model kemitraan antara UMKM dengan BUMN/BUMD dan usaha besar, serta mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem Ekonomi Syariah Nasional/ Daerah," kata Lukmanul Hakim, Ketua Steering Commite Kongres Ekonomi Umat dalam keterangannya, Senin (13/12)

Selanjutnya, mendorong ekosistem ekonomi syariah melalui digitalisasi dan integrasi dana komersial dan dana sosial Islam. Terakhir, mengamanatkan kepada Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat untuk mengawal hasil Kongres Ekonomi Umat ini.

Menurut Lukman, Resolusi Jihad Ekonomi Umat ini lahir dari keprihatinan MUI yang melihat sedikitnya jumlah penguasa ekonomi muslim. Padahal, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan jumlah 236,53 juta jiwa atau 86,88% dari total populasi. "Meskipun umat Islam merupakan mayoritas, namun penguasaan ekonomi masih dipegang oleh kelompok minoritas," ujarnya.

Dengan adanya Resolusi Jihad Ekonomi Umat ini, Lukman yakin alim ulama MUI serta masyarakat muslim dapat lebih fokus dalam memperdayakan ekonomi umat. Sehingga, tidak ada lagi kesulitan, kefakiran dan kemiskinan yang bisa menyebabkan kekufuran atau kesesatan bagi masyarakat Indonesia.

"Kita sangat memahami bahwa Ini merupakan jihad kita, para alim ulama di MUI, masyarakat yang peduli pada ekonomi umat Islam agar bisa keluar dari kondisi kesulitan itu,” kata Lukman lagi.

257