Home Ekonomi Penyandang Disabilitas Dapat Berkarya di Tengah Pandemi

Penyandang Disabilitas Dapat Berkarya di Tengah Pandemi

Medan,Gatra.com- Masyarakat penyandang disabilitas menjadi salah satu kelompok yang merasakan dampak negatif dari pandemi covid 19. Padahal, masyarakat penyandang disabiltas dapat dikaryakan untuk ikut mendukung pemulihan ekonomi akibat covid 19 yang merusak sejumlah sektor perekonomian. 
 
Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Jakarta Future Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang kepada wartawan usai membuka pelatihan barista bagi penyandang disabilitas di Medan, Rabu (15/12).
 
Paulus menjelaskan pemberian pelatihan bagi kaum difabel merupakan panggilan jiwa untuk menjawab tantangan zaman ditengah pandemi ini. Terlebih saat ini banyak pengangguran akibat gangguan ekonomi yang cukup besar.
 
"Ini salah satu resep kami menjawab tantangan saat ini tantang mengurangi pengangguran, sehingga membangun kreatifitas dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dengan bisnis kecil yang diharapkan memberikan dampak besar," terangnya.
 
Paulus meyakini bahwa kolaborasi yang dibangun oleh bursa berjangka jakarta dengan sejumlah pihak untuk melaksanakan pelatihan barista menjadi langkah maju untuk memaksimalkan masyarakat yang memiliki kekurangan fisik. 
 
"Ini baru pertama kali selama bursa berjangka Jakarta 21 beroperasi. Tujuan kami bagaimana menciptakan peluang bagi kaum difabel. Tentu lewat meningkatkan kesejahteraan dan keahlian. Serta menumbuhkan kemandirian dan mendukung peningkatan ekonomi rumah tangga dan kehidupannya," ujarnya. 
 
Paulus mengungkapkan bahwa masyarakat disabilitas harus bisa mandiri dan berkreasi. Serta harus bangkit bersama menghadapi imbas akibat pandemi yang menurunkan pendapatannya. Sehingga kesempatan untuk bangkit harus diberikan. "Cafe saat ini ruang gaya hidup untuk semua kalangan. Sehingga menjadi kesempatan berkarya dengan nilai ekonomis yang baik," ujarnya.
 
Saat ditanya mengapa memilih pelatihan barista, Paulus mengatakan bahwa bursa berjangka Jakarta berdiri dengan dukungan para pioner yang merupakan pelaku usaha kopi. "Sehingga kami berkeinginan untuk mengingat sejarah. Bahwa sejarah itu dipioneri oleh pengusaha kopi," ujarnya.
 
Acara pelatihan yang dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Latihan Tenaga Kerja (BBPLK) Medan tersebut merupakan kerja sama JFX, Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Kodam I bukit Barisan, Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), dan Kementerian Ketenaga Kerjaan. 
 
Kepala Divisi Sekretariat KBI, Dihan Yusro mengatakan bahwa program tersebut menjadi program yang berkesinambungan. Karena KBI selaku BUMN memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan masyarakat. 
 
"Harapan kita penyandang disabilitas dapat menjadi pendorong perekonomian masyarakat. Serta menjadi bagian yang ikut mengangkat kehidupan dilingkungan sekitarnya. Sehingga dapat berkarya untuk kemajuan bersama," ujarnya.
1388