Jakarta, Gatra.com – Pemerintah resmi menggelar program vaksinasi anak untuk kelompok usia 6 sampai 11 tahun. Vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama, dilakukan di sejumlah provinsi dan kabupaten atau kota dengan kriteria vaksinasi dosis satu di atas 70%.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan, pemerintah menargetkan pelaksanaan vaksinasi tersebut bisa diberikan kepada sebanyak 26,8 juta anak.
"Vaksinasi kelompok anak ini juga meminimalisirkan penularan di sekolah atau satuan pendidikan. Hal ini juga mempercepat terjadinya herd immunity," kata Nadia dalam keterangannya, Kamis (16/12).
Kebijakan vaksinasi anak ini disambut positif oleh berbagai institusi pendidikan. Dengan harapan, setelah vaksinasi proses belajar mengajar secara tatap muka dapat digelar dengan semakin aman.
Salah satu sekolah yang menjadi lokasi vaksinasi anak, Global Sevilla Pulomas, menyebut bahwa per Rabu (15/12) pihak sekolah telah melaksanakan vaksinasiCcovid-19 kepada 175 siswa.
"Kita berharap setelah vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun ini, pembelajaran di sekolah bisa dilaksanakan lebih lama, dan tentunya kita terus mendorong para orang tua untuk lebih percaya," ungkap Kepala Sekolah Global Sevilla Pulomas, Purborini Sulistiyo, kepada wartawan, Kamis (16/12).
Purborini menyebutkan, dengan dilakukannya vaksinasi pada anak usia 6 sampai 11, maka diharapkan para orang tua bisa lebih percaya untuk merestui anak-anaknya melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.
"Karena anak-anak sudah terproteksi. Ke depan, setelah adanya program vaksinasi anak, sekolah-sekolah diperkenankan untuk lebih luas menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Sekarang masih 50%, setidaknya Januari tahun depan kita boleh 75%," ujarnya.
Harapan Purborini pun, sejalan dengan harapan Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih. Ia mengharapkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun terus meningkat dan bakal berimbas pada peningkatan PTM di sejumlah daerah.
"Dengan ada vaksin kami mendorong agar PTM ini lebih dioptimalkan lebih ditingkatkan," kata Sri.
