Home Internasional Malaysia Berlakukan Aturan Lebih Ketat Antisipasi Ancaman Omicron

Malaysia Berlakukan Aturan Lebih Ketat Antisipasi Ancaman Omicron

Kuala Lumpur, Gatra.com - Malaysia Kamis hari ini mengumumkan pembatasan baru terkait virus corona, termasuk melarang pertemuan massal dan menyiapkan suntikan booster atau dosis ketiga vaksin COVID-19 untuk kelompok berisiko tinggi. Hal ini karena mereka sudah menemukan kasus kedua dari varian Omicron.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pihak berwenang juga sudah memverifikasi 18 kasus dugaan varian tersebut. Diyakini para ahli sebagai yang paling menular, sebagaimana dilansir dari kantor berita Reuters pada Kamis, (16/12).

"Kasus kedua adalah seorang anak berusia 8 tahun yang bepergian dengan keluarga dari Nigeria, tempat keluarga itu tinggal, melalui Qatar," ujarnya kepada para wartawan.

Mengenai hal itu, semua kontak dekat, termasuk 35 penumpang pada penerbangan yang sama sejauh ini telah dites negatif untuk virus corona. Sementara, negara tersebut melaporkan kasus pertama varian Omicron awal bulan ini pada seorang pelancong dari Afrika Selatan.

"Untuk menekan risiko Omicron, pertemuan massal Tahun Baru akan dilarang. Dan mereka yang menghadiri perayaan Tahun Baru dan Natal secara pribadi harus menjalani tes mandiri COVID-19," kata Khairy.

Khairy juga mengatakan bahwa warga Malaysia yang berusia di atas 60 tahun, dan semua penerima vaksin COVID-19 Sinovac bagi orang dewasa, diharuskan untuk mendapatkan booster pada Februari 2022 mendatang. 

Hal ini bertujuan untuk mempertahankan status mereka sebagai "vaksinasi penuh". 

Singapura juga sedang mempertimbangkan kebijakan serupa.

Di samping itu, Malaysia untuk sementara melarang masuknya pelancong asing dari 8 negara di Afrika selatan dan menetapkan 9 negara sebagai negara "berisiko tinggi". Termasuk Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan India. 

Semua kedatangan dari negara-negara ini harus menjalani karantina wajib dan dilengkapi dengan perangkat pelacak digital, terlepas dari status vaksinasi mereka.

"Mereka yang berasal dari Inggris juga akan diminta untuk melakukan tes mandiri setiap hari selama karantina," tambah Khairy.

163