Home Sumbagteng Kecil Nyantri di Ponpes As'ad, Kini Kepala Desa Termuda

Kecil Nyantri di Ponpes As'ad, Kini Kepala Desa Termuda

Batanghari, Gatra.com - Rahmadi Suqron Zazilah resmi menjabat Kepala Desa Ladang Peris, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi. Berusia 26 tahun menjadikan suami Deby Shinta Sari sebagai Kades termuda daerah ini.

Prosesi pelantikan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan H. Suardi - Hj. Poniah beserta 58 Kades terpilih berlangsung di Aula Kantor Bupati Batanghari, Kamis (16/12) sekira pukul 10 pagi.

Suqron kecil pernah nyantri di Pondok Pesantren (Ponpes) As'ad Olak Kemang Seberang Kota Jambi. Kelahiran 15 Januari 1995 ini beruntung 'Jengkol Kades' miliknya disematkan langsung Bupati Muhammad Fadhil Arief (MFA).

Ia menduduki satu dari delapan kursi barisan depan sesuai susunan protokol pelantikan. Barisan depan merupakan perwakilan tiap kecamatan yang menerima sematan pangkat dan jengkol kades dari Bupati MFA.

Sikap berdiri tegap ayah kandung M. Zhafran Zazilah terlihat ketika MFA berada dihadapannya memasang atribut-atribut Kades. Kedua bola matanya fokus menatap sang senior organisasi gerakan dan kaderisasi PMII.

Pelantikan 59 Kades disaksikan Wakil Bupati Bakhtiar, Sekda M. Azan, Forkopimda, Kepala OPD, Camat, Ketua PPDI Provinsi Jambi serta suami dan istri para Kades. Pelantikan ini menerapkan protokol kesehatan ketat. 

"Saya dari kecil sudah belajar mandiri sewaktu nyantri di Ponpes As'ad. Setelah tamat pesantren, saya melanjutkan pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," kata Suqron memulai perbicangan dengan Gatra.com usai pelantikan.

Niat suci Suqron mencalonkan diri sebagai Kades Ladang Peris rupanya lama terpendam akibat belum cukup umur. Semangat besar muncul usai menamatkan gelar S1 tahun 2017. Ia melihat kemajuan desa-desa di Pulau Jawa begitu pesat. Padahal sumber daya alam Pulau Sumatera, jauh lebih unggul ketimbang Jawa.

"Sewaktu balik kampung, saya merasa sedih melihat ketertinggalan Desa Ladang Peris. Saya langsung bulatkan tekad akan membangun desa dengan ilmu yang saya dapatkan di Pulau Jawa," ucap Magister Manajemen UNJA penuh yakin.

Kecintaan dan kepedulian membangun desa ternyata mendapat dukungan keluarga dan pemuda. Bagi dia jabatan seorang Kades tak cukup untuk gagah-gagahan. Terpenting dari itu semua adalah bisa mewujudkan kemajuan Desa Ladang Peris dari segala sektor.

"Alhamdulillah dukungan masyarakat mengalir deras. Karena nyalon ini kalau tak ada yang mendukung, tak mungkin jadi Kades," ujar peraih 1.067 suara ini sumringah.

Suqron merupakan calon Kades Ladang Peris nomor urut 1 sewaktu gelaran Pilkades serentak 21 Oktober 2021. Calon Kades nomor urut 2 bernama Trihartanto dengan perolehan 287 suara dan calon Kades nomor urut 3 bernama Sujarno dengan perolehan 568 suara.

"Jumlah DPT kemarin 2.128 dengan parsipasi politik 86 persen. Jumlah TPS delapan dan saya hampir menang di setiap TPS, cuma satu TPS saya kalah," katanya.

Ia berkata kemenangan Pilkades serentak kemarin milik seluruh masyarakat Desa Ladang Peris. Bagi dia tak ada lagi rival politik, semua lapisan masyarakat harus bersatu membangun desa dengan semangat gotong royong.

"Saya sedih melihat kondisi kerusakan jalan kampung. Sedangkan hasil perkebunan melimpah ruah hingga bisa saya kuliah. Intinya saya berniat membangun kampung halaman," ujarnya.

Suqron mengaku selama kampanye ada tiga isu yang selalu disampaikan kepada masyarakat. Pertama isu pendidikan, kedua tentang infrastruktur dan ketiga adalah pendapatan desa. Menurut dia pendidikan sangat penting, apalagi pernikahan dini begitu banyak terjadi di desa ini.

"Menikah dini terjadi karena kurangnya pendidikan dan ekonomi masyarakat rendah. SD banyak, tapi SMP tak ada, SMK tak ada, anak-anak sekolah ke luar semua," katanya.

Jalan produksi desa hancur lebur, begitu pun kerusakan jalan kabupaten hampir 30 kilometer. Kerusakan itu telah diperbaiki Pemkab Batanghari belum lama ini. Ia optimistis usia muda bukan halangan membangun desa lebih baik dan maju.

"Pak Bupati kita memfasilitasi dengan baik kaum milenial bisa mengambil peran dalam pembangunan di daerah masing-masing," ucapnya.

Terhadap seluruh perangkat desa, dia tak akan mengedepankan ego selama memimpin Desa Ladang Peris. Kapasitas dan kapabilitas penilaian utama dalam penyusunan kabinet pemerintahan desa. 

"Kalau memang tak bisa mengimbangi kerja setelah diberikan waktu, tentu akan menghambat pembangunan desa. Dengan berat hati aparat desa seperti ini harus diganti. Ingat ya, bukan karena benci, tapi karena sayang dengan desa," katanya.

Menyudahi wawancara dengan Gatra.com, Suqron mengucapkan syukur mendapat amanah Allah terpilih dan dilantik sebagai Kades Ladang Peris. Ucapan terima kasih kepada orang tua, istri, sahabat dan masyarakat yang selalu memberikan semangat perjuangan.

"Pelantikan hari ini sebagai perjalanan awal saya bisa membangun desa sesuai harapan-harapan masyarakat. Mohon do'a terbaik bagi saya dan segenap perangkat desa," ucapnya.

10186