Home Sumbagteng Penjelasan Dinas Dikbud Batanghari Soal Kongkalikong Proyek Toilet 'Mewah'

Penjelasan Dinas Dikbud Batanghari Soal Kongkalikong Proyek Toilet 'Mewah'

Batanghari, Gatra.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Batanghari, Jambi, Ahmad Yani mengklaim tak ada kongkalikong pembangunan proyek toilet 'mewah' tiga Sekolah Dasar (SD).

"Satu paket itu satu gedung. Dalam itu ada empat toilet yang bisa digunakan membuang air besar dan air kecil. Empat toilet dibagi lagi, dua toilet untuk perempuan dan dua toilet untuk laki-laki," ujarnya dikonfirmasi Gatra.com kemarin.

Pembangunan proyek toilet terdiri dari toilet jongkok dan toilet duduk dan ada pegangan bagi penyandang disabilitas. Masing-masing paket, kata Yani nilainya sebesar Rp 124.938.000 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat.
 
"Sejauh ini yang kita lihat dari tiga bangunan itu cuma satu yang kita harapkan, masih ada kekurangan, mudah-mudahan diselesaikan dengan baik," ujarnya.

Rencana tepat penggunaan toilet kemungkinan tahun ajaran baru atau usai masa libur sekolah. Menurut dia kriteria sekolah penerima bantuan pembangunan toilet bersumber DAK adalah data pokok pendidikan (Dapodik).

Yani mengakui ada beberapa kerjasama yang tidak dilaksanakan dengan baik selama ini. Ia berharap tahun depan Kabupaten Batanghari bisa menerima kucuran DAK lebih banyak. 

"DAK itu salah satu patokan sekolah yang dapat bangunan karena DAPODIK sekolah itu jelas. Tidak ada kongkalikong sekolah dengan Dinas PDK atau Dinas ada bermain," ucap Yani meyakinkan.

Bantuan pembangunan toilet SD dalam lingkungan Dinas PDK, kata Yani, tak lepas dari peran Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Batanghari. Salah satunya prediksi dan persentase kerusakan bangunan sekolah.

"Kalau dari Dapodik cuma tertulis rusak berat dan rusak ringan. Makanya tahun depan kita akan kerjasama dengan Bidang Cipta Karya. Selama ini ada gambaran Dinas PDK pilih kasih, padahal tak ada Dinas PDK pilih kasih," katanya.

SD Negeri Batanghari masih banyak kekurangan toilet. Ia bilang perbandingan antara peserta didik dengan jumlah toilet memang banyak sekali. Yani mengakui selama ini memang ada omongan bahwa Dinas PDK bermain. 

"Tapi kita sudah jelaskan bahwa tak ada permainan Dinas PDK. Dana ini murni dana pusat dan pusat bisa membaca dengan sempurnanya Dapodik," ujarnya.

SD penerima bantuan pembangunan proyek toilet 'mewah' dari DAK Pusat yakni; SD Negeri 141 Terentang Baru, Kecamatan Batin XXIV, SD Negeri 186 Sridadi Kecamatan Muara Bulian dan SD Negeri 93 Lopak Air, Kecamatan Pemayung. 


 

1199