Home Kesehatan Pakar UGM: Imunitas Menurun, Vaksin Booster Diperlukan untuk Hadapi Omicron

Pakar UGM: Imunitas Menurun, Vaksin Booster Diperlukan untuk Hadapi Omicron

Yogyakarta, Gatra.com - Kementerian Kesehatan RI telah mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai variant of concern atau VoC.

VoC adalah varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan kematian, serta dapat memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19. Meski terlihat mirip, gejala varian Omicron tampaknya sedikit berbeda dengan varian lain.

Pakar mikrobiologi klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Tri Wibawa, mengatakan meski terdapat beberapa laporan sementara bahwa varian Omicron lebih menular daripada varian lain, laporan mingguan WHO terakhir pada 14 Desember belum dapat disimpulkan bahwa SARS-CoV-2 varian Omicron lebih mudah ditularkan.

“Belum bisa disimpulkan Omicron lebih menular dibanding varian yang lain karena belum ada bukti langsung tentang hal itu," ujar Tri Wibawa, di kampus FKKMK UGM, Selasa (21/12).

Hal yang sama juga menyangkut soal efektivitas vaksin atas varian tersebut. Menurut Tri Wibawa, kemampuan perlindungan vaksin dari varian Omicron juga belum dapat disimpulkan. “Meskipun sudah terdapat beberapa laporan adanya penurunan efikasi vaksin dan kemampuan netralisasi antibodi untuk beberapa vaksin yang telah diteliti," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Tri, pemberian vaksin booster penting untuk dilakukan. Menurutnya, secara umum imunitas seseorang dapat menurun setelah beberapa waktu pasca-infeksi natural maupun vaksinasi COVID-19.

Selain itu, pemberian booster diharapkan dapat meningkatkan kembali efikasi vaksin sekaligus dalam rangka menghadapi infeksi varian Omicron. Virus Omicron memiliki 50 mutasi yang 30 di antaranya terdapat pada gen yang mengkode protein S.

Separuh dari mutasi yang ada pada gen pengkode protein S ini terdapat pada daerah Receptor Binding Domain (RBD) tempat virus berinteraksi dengan reseptor ACE2 pada sel target. “Mutasi ini ada yang sudah dijumpai pada varian sebelumnya, ada yang baru hanya pada omicron saja," jelasnya.

Tri Wibawa berharap kewaspadaan semua pihak untuk mengurangi penularan, terlebih di saat menjelang Natal dan Tahun Baru. Masyarakat diminta untuk menghindari bepergian ke daerah yang banyak ditemukan varian Omicron.

Lebih dari itu, warga diharapkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, yaitu mengurangi mobilitas, jaga jarak, hindari kerumunan, gunakan masker, dan sering cuci tangan.

“Kita berharap masyarakat tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dengan optimal dan vaksinasi merupakan upaya yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas terhadap varian Omicron," tuturnya.

211