Home Regional Raja Yogya: Tetap Grapyak Sambut Wisatawan Meski dengan Jaga Jarak

Raja Yogya: Tetap Grapyak Sambut Wisatawan Meski dengan Jaga Jarak

Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan di masa libur Natal dan Tahun Baru. Ia melarang pawai dan arak-arakan di akhir tahun ini, meski meminta wisatawan disambut dengan grapyak atau ramah.

Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam pidato Sapa Aruh, di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (22/12). Ia menjelaskan, pemerintah telah menerbitkan kebijakan pembatalan PPKM level 3 serentak di masa Natal dan Tahun Baru tahun ini.

“Pemerintah mengupayakan berbagai keberimbangan, dengan skema tidak menyeragamkan pengetatan di seluruh wilayah Indonesia. Namun satu hal yang pasti, penerapan PPKM masa Nataru tetap mengikuti asesmen yang berlaku, dengan pengetatan secara sektoral, dan mengedepankan masyarakat selaku subjek utama,” kata dia.

Sudah menjadi adatnya, menurut Sultan, bahwa di momentum akhir tahun, Yogyakarta dikunjungi oleh saudara-saudara kita dari berbagai wilayah di Indonesia. “Untuk itulah, saya mengimbau seluruh warga Daerah Istimewa Yogyakarta untuk tetap patuh menegakan protokol kesehatan,” kata Raja Keraton Yogyakarta tersebut.

Terkhusus instansi pemerintah, Satgas Covid-19 DIY dan para relawan, ia meminta negara hadir untuk masyarakat 7x24 jam. “Perkuat upaya-upaya manunggaling rakyat lan pamong dan koordinasi lintas sektor. Satgas Covid-19 di tingkat RT-RW, Padukuhan, dan Kelurahan untuk turut mengawasi titik-titik wisata dan keramaian,” katanya.

Ia juga meminta untuk mengaktifkan kembali koordinasi dengan shelter dan fasilitas kesehatan setempat sebagai langkah preventif. Dalam berinteraksi dengan sedulur kita para wisatawan, tetaplah mengedepankan grapyak-semanak meski dengan menjaga jarak, dan tetap semedulur.

“Demi keselamatan dan kemaslahatan bersama, saya juga melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta acara Old and New Year, baik terbuka maupun tertutup, karena akan berpotensi menimbulkan kerumunan,” tuturnya.

Kepada para wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta, Sultan mengimbau untuk senantiasa legawa, ikhlas dan mandiri dalam melaksanakan tertib protokol 5M. “Tak perlu sampai ditegur dan diingatkan, karena kesadaran pribadi adalah utamanya. Hakikatnya apabila kita ingin sehat dan selamat,” ujarnya.

Demikian pula kepada pelaku wisata, agen travel, dan seluruh jasa pendukungnya, Sultan meminta mereka menjadi teladan terdepan dalam menavigasi dan menaati ketentuan yang berlaku.

Kepada umat Kristiani, Sultan berharap tetap dengan penuh kesadaran dan sukacita mematuhi protokol kesehatan dalam merayakan Natal. “Ini menjadi kali kedua, kita masih harus lila-legawa merayakan Natal dan tahun baru dalam suasana penuh kehati-hatian,” katanya.

Ia meminta kapasitas gereja betul-betul diperhatikan. “Seandainya pun tidak memungkinkan untuk beribadah di gereja, saya harapkan bisa lila-legawa beribadah secara online tanpa mengurangi makna Natal.”

Sultan berharap warga tetap menjaga suasana damai, dengan mengedepankan toleransi dan tepa-sarira. “Jaga kohesi sosial dengan prinsip sayuk-rukun antarumat beragama.”

Sultan mengajak, momentum saat wabah terkendali ini dapat dijaga dengan baik. Bagaiman pun, kata dia, virus Covid-19 masih sangat mungkin bermutasi, disertai berbagai gejala yang terkadang tidak disadari. “Apalagi, varian Omicron telah ditemukan menjangkiti negeri ini. Jangan sampai kita lengah dan abai protokol kesehatan,” ujarnya.

Saat ini positivty rate harian termutakhir di DIY menunjukkan angka 0,04 persen. Juru bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menjelaskan, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 kemarin adalah 4 kasus. “Total kasus terkonfirmasi menjadi 156.961 kasus,” katanya.

Adapun penambahan kasus sembuh sebanyak 21, sehingga total sembuh menjadi 151.460 kasus. “Penambahan kasus meninggal nol kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 5268 kasus,” katanya.

 

128