Home Ekonomi Jelang MotoGP, UMKM NTB Didorong Jalin Kemitraan Pasarkan Produk

Jelang MotoGP, UMKM NTB Didorong Jalin Kemitraan Pasarkan Produk

Mataram, Gatra.com- Menjelang event MotoGP tahun 2022, Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, mendorong UMKM dan pengusaha perhotelan atau industri perhotelan maupun restoran di NTB untuk menjalin Kerjasama dan kemitraan dalam memasarkan produk unggulan.

Menurut Wagub, hal yang paling penting yakni produk UMKM kita dapat terserap secara konkrit. Sehingga, produk UMKM juga harus memperhatikan kualitas maupun kuantitas produknya. Baik dari segi ketersediaan bahan baku, intensitas dan kontinyunitas produk dan kemasan prodaknya. Intinya yang telah di kurasi melalui proses penyeleksian terhadap produk yang akan dipasarkan sesuai dengan standarisasi,” kata Wagub di Mataram, Rabu (23/12).

Saat audiensi dengan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Kemenparekraf) RI, Wagub menyatakan, proses kurasi ini sangat penting, bagi industri perhotelan dan restoren sehingga produk UMKM layak untuk dipasarkan atau digunakan ditempat tersebut. “Apalagi potensi yang kita miliki di NTB cukup berlimpah. Untuk dikembangkan dan dimanfaatkan oleh UMKM,” ujar Ummi Rohmi sapaan akrabnya.

Karena perhotelan juga membutuhkan bahan dan produk UMKM lokal untuk melngkapi kebutuhan hotel. Seperti sabun, shampo, kopi, the dan bahan sembako untuk konsumsi harian pengunjung hotel.

Selain itu, Wagub juga menekankan UMKM, industri perhotelan dan jasa travel atau jasa pariwisata untuk lebih banyak mempersiapkan paket wisata. Karena pada saat MotoGP akan banyak pengunjung yang tidak hanya menonton MotoGP, namun membutuhkan atraksi dan hiburan serta destinasi yang lain di NTB.

“Ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi, termasuk pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk memperhatikan paket wisata sebagai peluang ekonomi bagi masyarakat,” kata Rohmi.

Hal lain juga yang harus menjadi perhatian, adalah ketersediaan Hotel-hotel dan penginapan. Baik itu jumlah kamar hotel maupun homestay untuk pengunjung yang 10 kali lebih besar dari pengunjung WSBK. Begitupun penerapan Prokes Covid-19 harus diperhatikan, karena pandemic belum berakhir.

“Saat ini saja ketersediaan 16.000 kamar baik dihotel dan homestay di NTB, khususnya dipulau Lombok, masih kurang, maka harus di dorong penambahan homestay, penginapan alternatif dan lainnya,”tandas mantan ketus DPRD Lombok Timur ini.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf RI, Fadjar Hutomo mengatakan, gelaran MotoGP harus memiliki efek dan pengaruh besar terhadap kunjungan wisata di NTB dan Indonesia pada umumnya.

“Sehingga kita dapat mendapatkan manfaat ekonomi dari kegiatan ini. Kebermanfaatannya untuk masyarakat, itu yang paling penting. Ytamanya terkait rantai pasok dan peran serta dan keterlibatan masyarakat atau UMKM lokal untuk ambil bagian dalam persedian potensi produk dan bahan lainnya. Rantai pasok ini penting untuk persediaan perhotelan, usaha restoran dan lainnya melibatkan kepentingan dan kebijakan multi pihak. Baik itu industri, UMKM, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan dan pihak lain untuk bersinergi dan berkolaborasi,”ucapnya.

48