Home Ekonomi Industri Tekstil Mulai Bangkit di Triwulan III Tahun 2021

Industri Tekstil Mulai Bangkit di Triwulan III Tahun 2021

Bandung, Gatra.com- Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pertumbuhan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mulai bangkit di triwulan III tahun 2021.

"Dengan kontribusi terhadap PDB manufaktur sebesar 6,08% pada triwulan III 2021, pertumbuhan industri TPT secara triwulanan mengalami perbaikan menjadi sebesar 4,27% bila dibandingkan dengan Triwulan II 2021 sebesar 0,48%," katanya dalam acara Groundbreaking dan penandatanganan prasasti PT Dhanar Mas Concern 3 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Kamis (23/12).

Ekspor TPT pada Januari-Oktober 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 19% menjadi US$10,52 miliar dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Investasi industri TPT juga mengalami kenaikan sebesar 12% menjadi Rp5,06 triliun.

"Groundbreaking investasi yang hari ini kita lakukan terhadap delapan perusahaan Industri tekstil dan produk tekstil dengan investasi lebih dari Rp2 triliun di Pulau Jawa dan Rp8,5 triliun di Provinsi Riau, menandai optimisme investasi dari industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia yang akan terus tumbuh di masa mendatang," ujar Agus.

Ia menjelaskan, investasi yang dilakukan mulai dari industri pembuatan serat, pembuatan benang, pembuatan kain sampai dengan industri pakaian jadi. Hal ini sejalan dengan target substitusi impor 35% yang telah dicanangkan Kementerian Perindustrian pada tahun 2022.

Adapun delapan perusahaan industri TPT dimaksud yakni, PT Anggana Kurnia Putra (Rp20 miliar), PT Sipatex Putri Lestari (Rp25 miliar), PT Dhanar Mas Concern (Rp53 miliar), PT Kewalram Indonesia (Rp59 miliar). Selanjutnya, PT Embee Plumbon Textiles (Rp85 miliar), PT Pan Brothers Tbk (Rp96,25 miliar), PT Bandung Djaja Textile (Rp42 miliar), dan PT Sinar Para Taruna Textile (Rp24 miliar).

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, menyebut industri TPT nasional mengalami pemulihan yang sangat baik pasca puncak pandemi Covid-19. Pemulihan ini ditandai dengan peningkatan utilisasi yang mayoritas telah mencapai lebih dari 70%. Selain itu, realisasi serta rencana investasi dari tahun 2021 hingga 2023 juga cukup tinggi.

"Berdasarkan survey internal API, pada tahun 2021 terdapat 97 perusahaan di seluruh Indonesia yang melakukan investasi berupa perluasan unit dan pembaruan mesin produksi dengan total senilai US$526,69 juta. Begitu pula dengan pada tahun 2022 hingga 2023, terdapat 96 perusahaan yang berencana melakukan investasi dengan total nilai US$979,59 juta," jelasnya.

835