Solo, Gatra.com – Wali Kota Solo Gibran Rakakabuming Raka menjadi sorotan warganet karena dianggap mudah memecat orang. Gibran pun memberikan alasan dirinya memecat beberapa orang dalam waktu kurang dari setahun.

Kecaman atas aksi pecat itu dilontarkan oleh akun twitter @berkahdalem9 pada Selasa (28/12). ”Ini walkot yg dikit2 pecat wong cilik ya, ingat anda dipilih oleh wong cilik mas, asih Tresna kuwi membina (kasih sayang dan cinta itu membina),” ucap akun @berkahdalem9.

Gibran pun membalas cuitan tersebut melalui akun @gibran_tweet. Dalam cuitannya, Gibran hanya membalas dengan permintaan maaf. ”Ya pak. Saya minta maaf,” cuit Gibran.

Sejak dilantik pada Februari 2021, Gibran sudah memecat dua sopir bus Batik Solo Trans (BST). Pemecatan pertama terjadi pada Mei lalu. Hukuman ini diberikan setelah serempetan antara BST dan Kereta Api (KA) Batara Kresna di Jalan Slamet Riyadi terekam video dan viral.

Pemecatan kedua juga karena viralnya video sopir BST yang tengah merayu penumpang melalui aplikasi pesan Whatsapp. Gibran yang geram dengan kejadian itu akhirnya meminta PT Bengawan Solo Trans (BST), perusahaan konsorsium Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pengelola bus, untuk memecat sopir itu.

Ketika dikonfirmasi cuitannya tersebut, Gibran menegaskan bahwa pemecatan itu sebagai bentuk hukuman karena para pelaku bersalah. ”Ya kalau salah dipecat,” kata dia saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (29/12).

Menurutnya, jika kesalahan para pelaku besar, mereka pantas dipecat. Saat melakukan kesalahan lain, pelaku pun akan mendapat hukuman sesuai kesalahannya. Misalnya, pegawai tersebut dapat dipindah tugas. ”Ya kalau kesalahannya besar dipecat,” ucapnya.

Ia menegaskan pemecatan dan hukuman itu bukan karena viral-tidaknya suatu pelanggaran. ”Masalah mecat uwong, mindah uwong, bukan karena viral. Akeh kok yang tak pecat, tak pindah, ra konangan wae (Banyak yang saya pecat, saya pindah, tapi enggak ketahuan),” ucapnya.