Home Kesehatan Omicron Picu 'Tsunami' Covid, Pecah Rekor Dimana-mana

Omicron Picu 'Tsunami' Covid, Pecah Rekor Dimana-mana

Washington DC, Gatra.com- Kasus baru COVID-19 di Amerika Serikat telah melonjak ke rekor tertinggi, sebagian besar didorong oleh varian virus corona Omicron yang sangat menular. Kasus AS melonjak ke level tertinggi yang pernah ada. Infeksi COVID-19 baru di AS telah mencapai rekor tertinggi, rata-rata lebih dari 265.000 per hari. Al Jazeera, 30/12.

Jumlah kasus harian baru meningkat lebih dari dua kali lipat selama dua minggu terakhir, melampaui angka lama 250.000 yang ditetapkan pada pertengahan Januari, menurut data Universitas Johns Hopkins. Omicron telah membuat selubung liburan Natal dan Tahun Baru, memaksa komunitas untuk mengurangi atau membatalkan perayaan mereka.

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, mengatakan bahwa tidak perlu membatalkan pertemuan kecil di rumah bagi mereka yang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin.

Australia juga mencapai rekor baru pada Kamis. Di Negeri Kanguru, Omicron telah mendorong terjadinya rekor baru, dengan kasus harian mencapai 20.000 untuk pertama kalinya dalam pandemi.

 Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa varian Omicron dan Delta dapat menghasilkan "tsunami" kasus COVID-19 yang akan memberikan "tekanan besar" pada sistem perawatan kesehatan.

Kabar baiknya, dosis booster vaksin COVID-19 dosis tunggal Johnson & Johnson (J&J), 84 persen efektif untuk mencegah rawat inap pada petugas kesehatan Afrika Selatan yang terinfeksi ketika varian Omicron menyebar, kata para peneliti, Kamis.

Penelitian, yang belum ditinjau sejawat, didasarkan pada dosis kedua vaksin J&J yang diberikan kepada 69.092 petugas kesehatan antara 15 November dan 20 Desember.

Uji coba telah mengevaluasi kemanjuran vaksin J&J di lapangan setelah dihentikan sementara karena kekhawatiran atas kasus pembekuan darah yang sangat jarang terjadi.

Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa dosis booster memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penyakit parah.

187