Home Gaya Hidup Gaet Wisatawan, Obwis Goa Mangkubumi Dipoles Lebih Cantik

Gaet Wisatawan, Obwis Goa Mangkubumi Dipoles Lebih Cantik

Sragen, Gatra.com- Pelaku usaha di sekitar obyek wisata Goa Mangkubumi Sragen Jateng mendapat stimulus penataan dagangan bersumber CSR perbankan. Berbagai langkah pengembangan tak lepas dari konsep wisata sejarah kawasan tersebut.

Obwis yang terletak di Desa Gebang, Kecamatan Masaran itu dilaunching dua bulan lalu. Selama dibuka, tiap hari Minggu, jumlah pengunjung mencapai 200-an orang. Area Goa Mangkubumi berada di bawah pohon beringin, diyakini sebagai tempat pertapaan Pangeran Mangkubumi atau Pangeran Sukowati. Perlawanan sang pangeran terhadap pasukan Belanda dikenal dengan peperangan Mangkubumen dalam rentang waktu 1746-1757. Perjuangannya melawan penjajah merupakan tonggak sejarah berdirinya Sukowati atau Kabupaten Sragen.

Dalam perjalanannya, obwis itu diramaikan warga sekitar yang berjualan di rumah-rumahnya. Seperti warung makan dan suvenir. Namun penataannya sangat sederhana. Dagangan hanya ditata ala kadarnya.

"Selama ini mereka itu berjualannya di rumah- rumah sehingga memerlukan gerobak untuk mensentralisasi dagangannya. Harapan kami ini menjadi stimulus bagi pelaku UMKM agar mereka bisa meningkatkan produktivitas sehingga ekonomi bisa diberdayakan menuju kemandirian," jelas Pimpinan Bank Jateng Cabang Sragen, Retno Tri Wulandari, Kamis (30/12).

CSR perusahaannya menyumbang 15 unit gerobak masing-masing senilai Rp2 juta. Sarana etalase berjualan itu mendukung operasional pedagang dan pelaku UMKM di Desa wisata Goa Mangkubumi Gebang Masaran yang selama ini belum memiliki fasilitas berjualan yang representatif.

Selain itu, kawasan Goa Mangkubumi juga mendapat kucuran bantuan penataan dan pavingisasi dari Ketua DPRD Sragen, Suparno.

Bantuan itu diharapkan makin memperindah keberadaan Goa Mangkubumi yang saat ini menjadi ikon wisata sejarah di Gebang Masaran. Rencana ke depan pengembangan fasilitas seperti wisata air, fasilitas renang, flying fox, turnamen-turnamen dan wahana pelengkap lainnya.

"Mungkin tidak cukup dalam satu tahun karena anggaran adalah gotong-royong. Ini adalah rancangan saya. Karena goa Mangkubumi ini adalah tempat bersejarah yang tidak bisa dipungkiri yang tidak boleh dilupakan," terang Suparno.

2238