Home Ekonomi Operasi Pasar Minyak Goreng Subsidi Diserbu Emak-emak

Operasi Pasar Minyak Goreng Subsidi Diserbu Emak-emak

Karanganyar, Gatra.com - Ribuan liter minyak goreng bersubsidi ludes dibeli emak-emak dalam waktu singkat, pada operasi pasar komoditas tersebut di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/12).

Di Kabupaten Karanganyar, operasi pasar minyak goreng berlangsung sedikitnya di tujuh pasar. Yakni Pasar Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jumapolo, Nglano, Tegalgede, dan Jumapolo. Pemerintah menjualnya Rp14 ribu perliter. Merek dagang Minyak Goreng Kita buatan BUMN.

Kabid Perdagangan dan Pasar Disdagnakerkop UKM Karanganyar, Sriyanto mengatakan logistik di dropping dari Pemprov Jateng langsung ke pasar tradisional sasaran operasi pasar. Kabupaten Karanganyar mendapat jatah 3.396 liter. “Diberi jatah 283 karton. Tiap karton berisi 12 bungkus kemasan ukuran 1 liter. Mereknya Minyak Goreng Kita,” kata Sritanto.

Minyak goreng dipilih menjadi komoditas operasi pasar karena harganya melambung. Ini dikarenakan harga minyak goreng mentah di tingkat internasional sedang tidak ramah. Di pasaran, harganya per liter mencapai Rp19.000- Rp 20.000. “Pemerintah menyubsidi selisihnya. Antara Rp5.000,” katanya.

Di lokasi penjualan, minyak goreng bersubsidi langsung diserbu warga hingga pedagang pasar. Tiap pembeli hanya diberi jatah maksimal dua bungkus ukuran 1 liter. Untuk mengantisipasi jatah yang berlebihan, diberlakukan sistem kendali menggunakan KTP. Tiap pasar sasaran dijatah 40-50 karton.

Lurah Pasar Jungke Hartoyo mengatakan logistik mogor subsidi tiba pukul 10.00 WIB. Hanya dalam waktu sejam sudah ludes dibeli. Mereka yang membeli kebanyakan kaum ibu rumah tangga. Di pasar tradisional yang terletak di tengah kota ini, dijual 600 liter. “Per KTP hanya boleh beli maksimal dua liter. Tunjukkan dulu KTP lalu difoto petugas. Supaya enggak dobel jatah membeli,” katanya.

Hartoyo mengakui harga minyak goreng memang melambung dalam beberapa pekan terakhir. Operasi pasar ini diharapkan mengurangi beban para pelaku usaha kuliner skala rumah tangga akibat melambungnya harga minyak goreng. “Harapannya enggak sekali saja operasi pasar minyak goreng. Dilanjutkan sampai harga kembali normal,” katanya.

1811