Home Internasional Saat Rekor COVID-19, Australia Akan Dorong Pembukaan Ekonomi

Saat Rekor COVID-19, Australia Akan Dorong Pembukaan Ekonomi

Sydney, Gatra.com - Pemerintah Australia menyebutkan bahwa dampak varian Omicron dari COVID-19 lebih ringan. Pandangan ini membuat pemerintah Australia tetap melanjutkan rencana mereka untuk membuka kembali perekonomian, meskipun infeksi baru virus corona mencapai rekor yakni lebih dari 37.000 kasus dan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit juga meningkat.

Kantor berita Reuters melaporkan pada Senin, (3/1) terdapat rekor jumlah kasus harian yang dilaporkan di negara bagian Victoria, Queensland, Tasmania, Australia Selatan, serta wilayah ibu kota Australia.

Di New South Wales (NSW), ada 20.794 kasus. Di mana angka ini lebih tinggi dari angka pada hari Minggu, (2/1) tetapi di bawah rekor harian sebesar 22.577 yang ditetapkan pada hari Sabtu, 1 Januari 2022, dengan angka pengujian COVID-19 lebih rendah selama liburan akhir pekan Tahun Baru.

Sementara, total harian nasional telah mencapai rekor yakni lebih dari 37.150 kasus. Angka ini melebihi jumlah kasus hari Sabtu, (1/1) yaitu sebesar 35.327 kasus.

"Kita harus berhenti memikirkan jumlah kasus dan memikirkan penyakit serius, hidup dengan virus, mengelola kesehatan kita sendiri, memastikan bahwa kita memantau gejala-gejala itu, dan kita menjaga perekonomian kita tetap berjalan," kata Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison kepada Channel Seven.

Kemudian di NSW, rawat inap naik menjadi 1.204 kasus. Angka tersebut naik lebih dari 10% dari hari Minggu, (2/1) dan lebih dari tiga kali tingkat pada Hari Natal.

Menteri Kesehatan Federal Australia Greg Hunt mengatakan, bahwa jenis Omicron lebih mudah menular tetapi juga lebih ringan daripada varian lainnya. Varian tersebut juga dapat mengurangi risiko bagi individu dan sistem kesehatan.

Di samping itu, tercatat 8 kematian akibat COVID-19 yang telah dilaporkan pada hari Senin, 3 Januari 2022. Hal ini menjadikan jumlah korban akibat virus menular tersebut secara nasional menjadi lebih dari 2.260 kasus.

 

 

 

71