Solo, Gatra.com - Pembangunan rel layang atau elevated rail ditargetkan mulai 8 Januari 2021 mendatang. Pengerjaan proyek ini diperkirakan memakan waktu tiga tahun.

Kepala Balai teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Tengah, Putu Sumarjaya, mengatakan bahwa pengerjaan proyek ini akan dimulai akhir pekan ini. Pembangunan tersebut membutuhkan anggaran Rp980 miliar untuk tahap pertama. Dana dialokasikan dari anggaran pemerintah pusat.

”Ground breaking mulai 8 Januari. Setelah itu, kami akan melakukan persiapan dan sosialisasi untuk warga yang terdampak,” kata Putu saat ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (4/1).

Pengerjaan rel layang dipastikan tidak mengganggu perjalanan kereta api (KA) yang melintas di jalur tersebut. Putu menjelaskan, tahap pertama proyek ini yakni menggeser jalur kereta api yang saat ini aktif.

”Jadi kereta api yang saat ini melewati jalur eksisting bisa melewati jalur tersebut,” ucap Putu.

Pemindahan jalur ini dilakukan untuk memasang fondasi rel layang. Pasalnya, titik awal pembangunan sangat dekat dengan Simpang Joglo.

”Pekerjaan yang sudah kontrak lokasinya di sana untuk pembangunan pilar fondasi,” katanya.

Saat ini, ada 60 perjalanan KA yang melintasi rel Simpang Joglo. Jumlah perjalanan ini lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi. ”Selama ini jalur tersebut merupakan jalur aktif untuk jurusan Solo-Semarang,” katanya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengklaim persiapan pembangunan rel layang sudah maksimal. Menurutnya, tidak ada penolakan dari warga atas pembangunan tersebut.

”Lancar saja. Kemarin pemindahan warga juga berjalan baik. Semua mendukung,” ucapnya.