Paris, Gatra.com - Para peneliti di Perancis telah mendeteksi varian baru COVID-19 yang dijuluki varian "IHU" setelah laboratorium setempat menemukannya.

Bloomberg melaporkan Kamis (6/1), sebuah penelitian yang diterbitkan di Medrxiv pada 29 Desember menggambarkan bagaimana varian baru ini mampu melakukan 46 mutasi berbeda.

Ditulis oleh para ilmuwan dari IHU Mediterranee Infection, penelitian ini menjelaskan bagaimana varian baru kemungkinan tertular selama pasien yang terinfeksi itu tinggal di Kamerun.

Penelitian masih dalam tahap awal dan makalah ini memang belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Studi ini menampilkan “ketidakpastian munculnya varian baru SARS-CoV-2 dan pengenalannya dari luar negeri, dan [mencontohkan] kesulitan untuk mengendalikan pengenalan tersebut dan penyebaran selanjutnya.”.

Menurut penelitian, varian COVID-19 baru menjadi perhatian nyata karena dapat menginfeksi orang yang divaksinasi.

“Varian telah menjadi perhatian virologi, epidemiologi, dan klinis utama, terutama yang berkaitan dengan risiko lolos dari kekebalan yang diinduksi vaksin,” kata penelitian tersebut.

Varian IHU diidentifikasi pada 12 orang di Pegunungan Alpen selatan sekitar waktu yang sama, ketika omicron ditemukan di Afrika Selatan akhir tahun lalu.

Meskipun ada kekhawatiran atas virus yang bermutasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian IHU tidak menjadi ancaman besar sejak pertama kali diidentifikasi pada November.

Varian "telah ada di radar kami," kata Abdi Mahamud, manajer insiden WHO untuk COVID-19. Ia mengatakan pada konferensi pers di Jenewa pada hari Selasa. 

“Virus itu memiliki banyak peluang untuk menyebar,” ujarnya.