Sukoharjo, Gatra.com - Pendidikan jarak jauh atau sekolah daring yang digelar selama setahun lebih memberikan dampak negatif bagi kemampuan siswa. Akibat sekolah daring yang berlangsung sejak awal Pandemi Covid-19 membuat kemampuan belajar siswa rendah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno mengaku dampak pembelajaran daring membuat kualitas pembelajaran menurun. 

"Kalau lost generation mungkin iya," ungkapnya Kamis (6/1).

Darno mencontohkan, pada lomba sains jenjang SD yang digelar tahun 2021, untuk juara 1 hanya mendapatkan nilai 42. Padahal soal-soal yang diberikan hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni sebelum ada Pandemi Covid-19.

"Soal hampir sama dengan tahun lalu, nilai juara 1 tahun lalu 90, tapi tahun ini juara 1 hanya dapat 42, bahkan perwakilan kecamatan ada yang mendapatkan nilai 0," ujarnya.

Darno pun mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Bahkan untuk mengejar ketertinggalan materi pembelajaran, Darno juga mengaku berat. 

"Waktu pembelajaran tatap muka 100 persen baru mulai, jadi ya berat untuk mengejarnya," ucapnya.

Darno menyampaikan, saat ini juga sudah ada banyak laporan masuk dari tenaga pendidik. Dimana mereka mengeluh atas kondisi para siswa yang sulit untuk menyerap materi yang diberikan.