Home Regional Delapan Santri MA TBS Kudus Lanjut Studi ke Al-Azhar Kairo

Delapan Santri MA TBS Kudus Lanjut Studi ke Al-Azhar Kairo

Kudus, Gatra.com – Sebanyak delapan santri lulusan MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, akan berangkat ke Mesir, untuk studi lanjut di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Sebelum keberangkatan, para santri itu mengikuti upacara pelepasan di madrasah, Kamis (6/1).

Upacara pelepasan itu dihadiri guru dan kiai Madrasah TBS Kudus, di antaranya Kiai Syafi’i (kepala madrasah), KH Ahmad Arwan, KH Himam Awaly, KH Ulinnuha, KH Nafi’an MD, K Noor Yasin.

Adapula, KH Abdul Halim, H Abdul Wahab, K Syuaib Amin, KH Subhan, K Azhar Lathief, H Yazid Hazmi. Kiai Musta’in Sahal, Kiai Abdurrohman, Kiai Abdul Ghofur, Kiai Sujadi, Kiai Mudhofar, dan Kiai Suudi Hasyim juga hadir dalam acara tersebut.

Pada kesempatan itu Kiai Syafi’i mengutarakan, bahwa upacara pelepasan ini sebelumnya tidak direncanakan. Sebab, para santri itu berkomunikasi malam sebelum pada paginya penglepasan sederhana digelar, dengan mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak.

“Saya dihubungi anak-anak santri yang berencana sowan ke madrasah untuk minta doa restu. Akhirnya, sekalian kita buatkan selenggarakan upacara penglepasan sederhana disaksikan peserta didik kelas XII, agar mereka termotivasi untuk studi lanjut setelah lulus nanti, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya.

Para santri yang akan melakukan studi lanjut di Universitas Al-Azhar itu adalah M Syukron Salim (Tenggeles, Mejobo, Kudus), Nafis Athaillah (Sriwulan, Sayung, Demak), M Juhan Raihan (Mranggen, Demak), Adhika Fijri Syajidan (Kedungjati, Grobogan), M Mufty Farid (Pasir, Mijen, Demak), M Ribhki Azka (Ngagel, Dukuhseti, Pati), Anang Miftahul Huda Al Fajri (Genuksari, Genuk, Semarang) dan A Wildan Badarulcham (Randusari, Semarang).

Kiai Syafi’i pun berharap, agar santri yang akan segera berangkat ke Mesir itu, bisa belajar dengan baik, dan mendapatkan ilmu yang barakah serta manfaat baik bagi agama, bangsa dan Negara. “Pesan saya, tetaplah menjadi pribadi yang santun dan hormat pada orang tua, guru dan kiai,” tuturnya.

202