Home Politik Jefry Riwu Kore Menilai Keputusan DPP Partai Demokrat Tidak Profesional

Jefry Riwu Kore Menilai Keputusan DPP Partai Demokrat Tidak Profesional

Kupang, Gatra.com – Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tengggara Timur (NTT), Jefry Riwu Kore, menilai keputusan DPP Partai Demokrat yang menetapkan Leo Lelo sebagai ketua DPD Demokrat NTT tidak profesional.

“Saya melihat keputusan Ketua DPP Partai Demokrat NTT Agus Harimurti Yodoyono (AHY) yang menetapkan Leo Lelo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT tidak professional. Itu dilakukan melalui pertimbangan dan di bawah tekanan,” kata Jefry Riwu Kore pada Jumat (7/1).

Jefry yang juga Wali Kota Kupang dan baru tiba dari Surabaya pada Jumat, 7 Januari 2022, itu disambut para pendukung dan simpatisan di Bandara El Tari Kupang diarak menuju kediamannya di bilangan Kelurahan Kelapa Lima, Kupang.

Banyak kader maupun simpatisan pendukung Jefry sangat kecewa terkait keputusan DPP memilih Leo Lelo ini. Karena keputusan Ketua DPP tersebut selain ada tekanan juga adanya bisikan-bisikan yang salah dari oknum tertentu.

"Dalam konteks kepemimpinan DPD Demokrat, saya sadar kawan-kawan benar kecewa karena hasil pemilihan Musda Oktober 2021 lalu itu saya didukung 12 DPC. Ini anak kecil pun tahu. Tetapi saya juga tahu mungkin saja ada tekanan yang menyulitkan ketua umum untuk memberikan keputusan tersebut," ujarnya.

Jefry menyadari betul kekecewaan para pendukungnya, dalam hal ini kader dan simpatisan. Tentunya dalam situasi saat ini mereka sangat kecewa soal keputusan tersebut.

“Saya pikir tanpa mengurangi rasa hormat kepada kawan lain, kami punya integritas. Keunggulan saat Musda Oktober 2022 lalu itu mengungguli kawan lain. Ini tentunya membuat mereka kecewa," tegas Jefry.

Kepada massa simpatisan dan para kader pendukungnya, degan jiwa besar Jefry menegaskan, menerima keputusan yang diambil AHY untuk menjadikan Leo Lelo sebagai ketua DPD Demokrat NTT.

“Saya memang menyesalkan keputusan yang diambil terlalu cepat, tidak sesuai kesepakatan dengan DPP. Namun apa pun yang diputuskan AHY itu sebagai kader partai saya loyal. Saya sudah cukup lama berjuang di Partai Demokrat, sejak 2003. Saya masih cinta Pak SBY karena beliau itu menjadi panutan,” kata pria yang akrab disapa Jeriko itu.

Terkait situasi saat ini di DPD Demokrat NTT, Jeriko mengaku sangat memahami perasaan para pendukung dan simpatisan.

Terakhir, Jeriko mengungkapkan, pada tanggal 3 Januari 2022 lalu dia diberi tahu Sekjen dan Heru bahwa pengumuman dipilihnya Leo Lelo ini akan disampaikan dua pekan mendatang.

“Saat itu saya katakan sebagai kader saya siap. Saya bilang kalau begitu sebagai kader saya terima. Tetapi kalau bisa kasih kesempatan untuk saya untuk menenangkan kawan-kawan untuk terima keputusan yang tidak fair ini. Ternyata kami ketipu karena keputusan tersebut diserahkan 3 Januari 2022 soreh itu juga, " ungkapnya.

251