Home Nasional Imparsial Desak Pengangkatan Eks Tim Mawar Ditinjau Ulang

Imparsial Desak Pengangkatan Eks Tim Mawar Ditinjau Ulang

Jakarta, Gatra.com – Direktur Imparsial, Gufron Mabruri, menyebut pengangkatan Mayor Jenderal Untung Budiharto, eks anggota Tim Mawar, menjadi Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Mulyo Aji menunjukkan upaya penghormatan terhadap HAM belum dianggap penting dalam pembangunan TNI. 

Hal ini dinilai Gufron, berangkat dari latar belakang Mayjen Untung sebagai eks Anggota Tim Mawar yang pernah terlibat dalam melakukan penghilangan paksa (penculikan) terhadap aktivis pro-demokrasi yang terjadi di tahun 1997–1998 dan menjadi catatan hitam isu HAM yang melibatkan militer. 

"Ini tentunya telah mengusik rasa keadilan masyarakat, terutama korban dan keluarga korban penculikan yang bahkan hingga kini, ada yang belum kembali dan tidak diketahui nasibnya," kata Gufron dalam keterangan yang diterima Gatra, Sabtu (8/1).

Menurut Gufron, Ketika jabatan-jabatan strategis di TNI dan Kementerian Pertahanan diduduki oleh orang-orang yang memiliki catatan buruk dalam konteks HAM, maka hal tersebut  menjadi penghalang utama bagi TNI dan Kementerian Pertahanan itu sendiri untuk menghormati prinsip-prinsip HAM. 

"Panglima TNI semestinya mendengarkan masukan publik dan menggunakan berbagai catatan publik dan lembaga HAM seperti Komnas HAM untuk mencermati rekam jejak anggotanya untuk menempati posisi atau jabatan strategis tertentu," jelasnya. 

Atas dasar hal tersebut di atas, Gufron menyebut bahwa pihaknya mendesak kepada Presiden Joko Widodo, untuk meninjau semua keputusan pengangkatan eks anggota Tim Mawar dalam jabatan/posisi strategis baik di TNI maupun di Kementerian Pertahanan. 

Selain itu, presiden juga perlu segera menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu melalui mekanisme pengadilan HAM ad-hoc. 

Di sisi lain, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, juga diminta untuk mengevaluasi dan tidak menempatkan prajurit-prajurit yang memiliki catatan buruk dalam kasus pelanggaran HAM berat. 

"Khususnya eks anggota Tim Mawar, dalam posisi atau jabatan strategis di TNI ataupun pada lembaga-lembaga yang memungkinkan ditempati oleh prajurit TNI aktif," ujarnya. Terkait ini Gatra.com masih berupaya mengonfirmasi pihak terkait.

111