Home Regional Pendeta Mel Atok Minta Wartawan Jangan Jadi 'Nabi' Palsu

Pendeta Mel Atok Minta Wartawan Jangan Jadi 'Nabi' Palsu

Kupang, Gatra.com – Tugas sebagai jurnalis adalah mewartakan kebenaran sesuai fakta. Seorang Nabi menyampaikan nubuat juga berdasarkan kebenaran yang difirmankan Tuhan.

“Wartawan harus mewartakan kebenaran dan selalu setia serta bersandar kepada Tuhan sebagai Kebenaran. Bukan menyebabkan berita palsu, apalagi tidak berdasarkan fakta,” tegas Pendeta Mel Atok, S.Th Khotbah dan Refleksi Natal ibadah Oikumene perayaan Natal Bersama Forum Wartawan NTT di Kelurahan Belo, Kupang, Sabtu malam (8/1).

Prosesi ibadah Natal Oekumeni para wartawan NTT dengan temah “Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakan Persaudaraan“ itu dipimpin Pendeta Mell Atok dan Romo Dus Bone, Pr, berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Dihadiri 150 wartawan dari berbagai media nasional dan regional dan 50 undangan dari Pemprov NTT, Kota Kupang, dan Kabupaten Kupang. Balihonya dengan latar logo berbagai media termasuk Gatra.com.

Pendeta Mell Atok lebih lanjut minta agar wartawan untuk selalu setia dalam pekerjaan. Tidak boleh mengesampingkan panggilan atau pilihan Ilahi dalam kehidupan tersebut.

“Wartawan adalah profesi mulia. Dalam melaksanakan tugas harus setia karena sebagai corong berbagai informasi kepada masyarakat. Karena itu harus mewartakan yang benar bukan mengada-ada atau hoax. Kalau memberitakan yang tidak benar itu namanya 'nabi' palsu,” tegas Pendeta Mel.

Hal senada dikemukakan Romo Dus Bone, Pr yang melanjutkan homily Pendeta Mel Atok. “Wartawan itu harus menyuarakan berita yang benar sebagai seorang 'nabi', murid Kristus. Harus sebagai teladan menyebararkan informasi positif yang menyegarkan. Tidak boleh memberitakan yang sifatnya yang provokatif dan mengadu domba,” kata Romo Dus Bone.

Dia menambahkan, menjadi wartawan bukan hanya sekadar kerja atau berkarya. “Tetapi wartawan sejati adalah panggilan hidup untuk selalu berarti bagi masyarakat,” jelas Romo Dus.

426