Nikosia, Gatra.com – Ilmuwan Siprus menemukan strain baru COVID-19 yang merupakan kombinasi dari varian delta dan omicron, sehingga dijuluki "deltacron,". Virus tersebut telah ditemukan di Siprus.

Leondios Kostrikis, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus dan kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler menjelaskan temuannya dalam sebuah wawancara dengan Sigma TV, pada hari Jumat lalu.

“Saat ini ada koinfeksi omicron dan delta dan kami menemukan strain ini yang merupakan kombinasi dari keduanya,” katanya, dikutip Bloomberg, Senin (10/1).

Penemuan baru ini dinamai "deltacron" setelah adanya tanda-tanda genetik yanf mirip omicron ditemukan dalam genom delta.

Kostrikis menyebut sekitar 25 kasus strain baru telah ditemukan, namun masih terlalu dini untuk mengatakan seberapa merusak strain "deltacron" terhadap tubuh manusia.

Para peneliti di seluruh dunia menemukan jenis baru ketika virus COVID-19 bermutasi dan menyebar.

ilmuwan Prancis dari IHU Mediterranee Infection juga telah menerbitkan sebuah studi pada bulan Desember yang menguraikan penemuan varian Covid-19 "IHU" baru.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan varian IHU tidak menjadi ancaman besar sejak pertama kali diidentifikasi.

Kasus “flurona” juga telah terdeteksi – ketika seseorang terinfeksi COVID-19 dan virus influenza pada saat yang bersamaan.

Para ahli mengatakan kasus "flurona" kemungkinan akan tumbuh karena varian omicron yang lebih menular, dengan penyebarannya yang cepat.

Fenomena ini bukanlah hal baru, dengan laporan koinfeksi kembali ke awal 2020. Kasus COVID-19 mencapai rekor jumlah saat varian omicron menyebar.

Kematian, bagaimanapun, tetap masih jauh di bawah puncak sejak Januari 2021.