Home Apa Siapa Menembus ‘Hati’ Anak Lewat Film Edukasi

Menembus ‘Hati’ Anak Lewat Film Edukasi

Jakarta, Gatra.com – Bagi Seto Mulyadi, anak-anak merupakan sosok yang penuh dinamika, mempunyai daya kreatif, rasa ingin tahu, dan kesenangan belajar meskipun kerap dianggap ‘nakal’. Karena itu, perlu ada panduan yang dapat menuntun setiap tindakan anak-anak.

“Tetapi, kadang-kadang panduan dalam dunia pendidikan terlalu formal, kaku, serta terlalu mengacu pada kurikulum yang cenderung hanya menekankan pada kemampuan kognitif [berpikir],” kata pria yang akrab disapa Kak Seto, dalam sebuah webinar.

Menurut Kak Seto, keadaan tersebut tidak ideal lantaran kurang menyentuh aspek perasaan atau afeksi. Upaya ini bisa dilakukan melalui gambar-gambar, warna-warni, gerakan tubuh, maupun nada-nada indah.

Sejumlah elemen tadi dapat dikombinasikan secara apik dalam sebuah film, tentu film anak-anak yang edukatir. Dengan begitu, pembentukan karakter-karakter yang tercakup dalam profil pelajar Pancasila bisa dilakukan lebih optimal.

“Karakter itu seperti berakhlak mulia, berkebhinekaan global, suka bekerja sama, rendah hati, namun juga tetap kreatif, bernalar kritis, mandiri, jujur, disiplin, dan sebagainya. Saya kira, hal ini bisa dimainkan oleh sebuah film,” imbuhnya.

Kak Seto menuturkan, film termasuk media yang sangat efektif untuk menembus hati anak-anak. Muatan dalam film juga dapat mengarahkan berbagai perilaku-perilaku positif pada anak. Terlebih, masyarakat akan menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.

Saat itu, sekitar 70% penduduk Indonesia berada di usia produktif. Maka, upaya menyongsong bonus demografi tersebut harus dipersiapkan sejak sekarang.

“Yang menjadi presiden, menteri, gubernur, wali kota, sutradara, yang mungkin menjadi Panglima TNI atau Kapolri, semua adalah anak-anak masa kini yang perlu banyak disentuh hatinya melalui film-film anak yang edukatif,” jelasnya.

Dia pun mengapresiasi para sineas Tanah Air yang telah menghasilkan karya-karya cemerlang, berkualitas unggul, serta peduli pada pemenuhan hak anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Selain itu, sineas bisa turut mendidik anak lewat jalur film.

“Suatu hal yang sangat membanggakan kalau kita waktu kecil nonton film. Zaman saya kecil, dahulu itu ada ‘Amrin Membolos’, ‘Djenderal Kantjil’, saya belajar banyak dari film-film tersebut,” katanya.

172