Brebes, Gatra.com- Polres Brebes, Jawa Tengah menyelidiki penemuan mayat wanita di sebuah lahan tebu. Wanita tersebut diduga korban perampokan dan pembunuhan.

Kasatreskrim Polres Brebes AKP Syuaib Abdullah mengungkapkan, otopsi sudah dilakukan terhadap mayat wanita yang ditemukan di ladang tebu, Minggu (9/1).

"Kemarin memang benar sudah dilakukan otopsi. Ada beberapa hal yang ditemukan, salah satunya korban meninggal dunia akibat tercekik, sehingga mati lemas kehabisan nafas," ujar Syuaib, Senin (10/1).

Syuaib melanjutkan, hasil otopsi yang dilakukan Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah tersebut juga mendapati adanya sejumlah luka di tubuh korban, di antaranya di dada, leher dan kepala korban. "Luka di bagian bawah ada dan memar di leher. Kemudian resapan darah pada leher, dada dan kepala," ujarnya.

Menurut Syuaib, penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap pelaku yang diduga menghabisi korban beserta motifnya. Hasil penyelidikan sementara, perhiasan yang dikenakan korban hilang.

"Korban kehilangan satu kalung enam gram dan anting 1,5 gram. Itu masih kami selidiki, apakah itu menjadi motif pelaku sehingga korban meninggal," ucapnya.

Saat ditanya kemungkinan korban juga diperkosa sebelum dibunuh karena pakaian korban setengah terbuka saat ditemukan, Syuaib mengakui adanya luka di bagian kelamin korban. Namun Tim Laboratorium Forensik tidak mendapati indikasi perkosaan.

"Tim Forensik belum bisa memberikan argumen bahwa ada indikasi kekerasan seksual. Memang terdapat luka di bagian kelamin, namun Tim Forensik tidak menyimpulkan ada pemerkosaan," kata dia.

Sebelumnya, warga di Desa Kersana, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita di lahan tebu, Minggu (9/1). Terdapat sejumlah luka di tubuh mayat tersebut.

Dari keterangan keluarga, identitas korban kemudian terungkap, yakni, Turunin (45), warga Desa Limbangan, Kecamatan Kersana. Sebelum ditemukan tewas, korban pamit kepada keluarganya akan ke sawah pada Sabtu (8/1) dengan menaiki sepeda onthel. Keluarga juga mengungkapkan adanya perhiasan korban yang hilang.