Home Sumbagsel Jokowi Akan Groundbreaking Industri Hilirisasi Batubara di Sumsel

Jokowi Akan Groundbreaking Industri Hilirisasi Batubara di Sumsel

Palembang, Gatra.com - Presiden Joko Widodo atau dikenal Jokowi dipastikan akan melakukan groundbreaking proyek industri hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) di Tanjung Enim, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menargetkan proyek hilirisasi batubara coal to DME tersebut akan selesai dalam kurun waktu 30 bulan setelah groundbreaking.

“Sama-sama kita sepakati 26 Januari ini kita groundbreaking bersama Presiden Jokowi. Ya, memang targetnya ini harus cepat terealisasi, kalau bisa 30 bulan ini selesai dan kalau memang bisa kurang dari itu lebih bagus lagi,” ujarnya saat rapat koordinasi bersama Gubernur Sumsel, Herman Deru dan Direktur Utama PT Bukit Asam di Hotel Santika Premiere Palembang, Senin (10/1).

Menurutnya, Sumsel menjadi provinsi yang sangat tepat untuk dijadikan proyek hilirisasi pertambangan batubara itu. Mengingat, kini Pemerintah Pusat bersama PT Bukit Asam Tbk (PT BA) dan PT Pertamina akan mengolah batubara berkalori rendah menjadi DME guna menggantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Dikatakannya, hilirisasi ini menjadi sektor prioritas lantaran Pemerintah berupaya untuk mengurangi subsidi LPG. Karena itu, jika proyek ini berhasil, Sumsel akan menjadi daerah pertama di Indonesia untuk industri hilirisasi batubara low kalori.

“Kita berfikir untuk memanfaatkan dari batubara low kalori ini, dengan kolaborasi PT BA, Pertamina dan Air Products. Hari ini, saya datang untuk memastikan sebenarnya terkait persiapannya karena ini pertama di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Deru, mengatakan sebagai salah satu proyek strategis nasional, DME ini akan menjadi salah satu energi alternatif sebagai subsitusi untuk menekan impor LPG.

“Nah, sebagai salah satu daerah yang mempunyai potensi batubara yang besar, di sini kami bersama yang lainnya akan satu presepsi tentunya untuk membuat proyek ini akan secepatnya bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, Tanjung Enim juga merupakan salah satu kawasan ekonomi khusus. Karena itu, pihaknya pun merasa bangga Sumsel dapat berkontribusi untuk proyek tersebut. “Saya sangat senang proyek ini berjalan di sini. Artinya, ada kontribusi Sumsel didalamnya,” katanya.

Proyek itu juga, sambungnya, sangat tepat dilakukan untuk dapat mengurangi impor elpiji yang ada di Indonesia. “Ini memang sangat tepat untuk mengurangi ketergantungan impor gas elpiji. Jadi, seharusnya ini cepat kita realisasikan sehingga nantinya masyarakat tak akan lagi mengalami kelangkaan gas elpiji,” ujarnya.

Di tempat sama, Dirut PT BA, Arsal Ismail, menjelaskan pihaknya terus mematangkan proyek hilirisasi batubara tersebut. Pihaknya juga optimistis jika proyek itu akan sukses dan segera akan dinikmati masyarakat.

“Kami saat ini terus melakukan upaya yang matang demi suksesnya proyek ini berjalan karena jujur sebagai putera daerah saya sangat ingin ini cepat terealisasi, sehingga nantinya masyarakat cepat menikmati hasilnya,” katanya.


 

1132