Riyadh, Gatra.com - Arab Saudi mencatat jumlah kasus COVID-19 harian baru tertinggi yang pernah ada, dengan jumlah 5.362 infeksi baru dan dua kematian terkait virus.

Penjelasan tersebut disampaikan pihak Kementerian Kesehatan, dikutip Al-arabiya, Rabu (12/1).

Diketahui, puncak sebelumnya adalah 4.919 kasus harian, tercatat pada Juni 2020.

Jumlah kasus telah meningkat pesat dalam beberapa pekan terakhir karena serangan varian omicron yang lebih menular menyebar.

Arab Saudi mencatat kasus pertama varian omicron pada awal Desember, meskipun kasusnya berasal dari negara Afrika utara yang masih dirahasiakan.

Pihak kerajaan kini telah mencatat total 593.545 kasus COVID-19 sejak awal pandemi, dan 8.899 kematian.

Program vaksinasi Arab Saudi yang diperluas mencatat 52.901.992 dosis vaksin telah diberikan.

Negara tersebut baru-baru ini memperbarui pembatasan COVID-19, dengan mengumumkan denda baru sebesar US$266 (1.000 riyal Saudi) bagi mereka yang melanggar aturan jarak sosial, dan US$266.000 (100.000 riyal) untuk pelanggar yang berulang.

Kerajaan juga memperkenalkan kembali langkah-langkah jarak sosial di Masjidil Haram, dalam beberapa pekan terakhir.

Penggunaan masker di tempat-tempat umum, di dalam dan di luar ruangan, juga diperkenalkan kembali.

Arab Saudi mencatat kasus pertama varian omicron pada 1 Desember, dan itu diduga berasal dari negara Afrika Utara yang dirahasiakan lokasinya.

Jumlah kasus COVID-19 telah melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, karena varian omicron yang menyebar lebih menular.

Jumlah kematian global, memang tetap masih jauh di bawah puncak pada Januari 2021, karena varian omicron menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan virus lainnya.

Negara tetangga Uni Emirat Arab mencatat 2.562 kasus COVID-19 baru pada hari Senin.

UEA juga mengumumkan kasus pertama varian omicron pada awal Desember.