Home Regional Terungkap, Orang Tua yang Dua Bulan Simpan Jenazah Anaknya Mau Gelar Ritual

Terungkap, Orang Tua yang Dua Bulan Simpan Jenazah Anaknya Mau Gelar Ritual

Pemalang, Gatra.com - Orang tua di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang menyimpan jenazah anaknya, SA (14) selama dua bulan lebih disebut menganut keyakinan tertentu. Mereka meyakini sang anak bisa dihidupkan lagi. Hal itu diungkapkan Camat Moga Umroni yang sempat mendatangi rumah orang tua SA di Desa Plakaran, Kecamatan Moga.

"Informasi yang kami dapat, orang tuanya menganut keyakinan tertentu. Mereka meyakini anaknya bisa dihidupkan kembali dengan menggelar ritual," ujar Umroni, Rabu (12/1).

Umroni mengungkapkan, SA yang merupakan siswi SMPN 3 Moga diduga sudah meninggal selama 2,5 bulan. Namun orang tuanya sengaja menyembunyikan hal itu dari para tetangga dan menyimpan jenazah SA di rumah.

"Pernah juga guru dan siswa SMPN 3 Moga datang mau menjenguk SA yang dikira sakit karena lama tidak masuk sekolah, tapi dihalang-halangi. Tidak boleh masuk," ujarnya.

Selain sengaja menyembunyikan meninggalnya SA, orang tua SA juga disebut Umroni tertutup dan jarang bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.

Hal itu membuat kondisi SA dan jenazahnya yang disimpan di dalam rumah baru terungkap pada Minggu (9/1) setelah para tetangga curiga SA lama tidak pernah kelihatan.

"Setelah kami dapat laporan dari warga, kami dari forkompincam bersama kades, kadus, RT, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan petugas medis langsung ?mendatangi orang tua SA," ujar Umroni.

Menurut Umroni, setelah dilakukan pendekatan persuasif, orang tua SA akhirnya membolehkan sang anak diperiksa oleh petugas puskemas dan selanjutnya dimakamkan pada Minggu (9/1) malam.

"Setelah dilakukan penyadaran, orang tuanya akhirnya mengikhlaskan anaknya dan selanjutnya diperlakukan sesuai syariat Islam, yaitu dimandikan, dikafani, disalati dan dimakamkan," ujarnya.

Kepala Puskesmas Moga, Sugiarto mengungkapkan, saat didatangi petugas puskemas bersama sejumlah pihak lain, jenazah SA berada di sebuah kamar dengan kondisi mengenakan pakaian dan kerudung.

"Jenazah ditutupi selimut hanya sampai dada. Kondisinya sudah mengkerut dan saat dibuka selimutnya sudah bau," kata Sugiarto Rabu (12/1).

Menurut Sugiarto, tidak ada semacam bahan pengawet yang ada di jenazah. Hanya saja kondisi kamar terlihat selalu dibersihkan.

Dia menengarai bau mayat tidak sampai tercium para tetangga SA karena kondisi rumah-rumah warga jaraknya berjauhan. "Daerah tersebut juga berada di pegunungan, kondisi cuacanya dingin," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kabupaten Pemalang, dihebohkan dengan adanya jenazah seorang bocah yang disimpan orang tuanya setelah diduga lebih dari dua bulan meninggal.

Orang tua bocah perempuan berinisal SA tersebut diketahui tinggal di Dusun Sokatata, Desa Plakaran, Kecamatan Moga. Adanya peristiwa itu dibenarkan oleh Kapolsek Moga AKP Dibyo Suryanto.

"Kami awalnya mendapat laporan dari warga bahwa adanya seorang anak yang sudah meninggal, namun tak segera dimakamkan pada hari Minggu (9/1). Kami kemudian langsung mendatangi rumahnya bersama tokoh agama dan masyarakat," kata Dibyo saat dihubungi, Rabu (12/1).

Dibyo mengatakan, pihaknya bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan upaya persuasif kepada orang tua SA. Setelah cukup lama diberikan pemahaman, orang tua SA akhirnya mengizinkan anaknya diperiksa petugas puskesmas.

"Hasil pemeriksaan petugas Puskesmas Banyumudal Moga, SA dipastikan sudah meninggal dunia dan menderita penyakit TBC. Dia punya riwayat sakit TBC dan sudah pernah berobat ke puskesmas," ujarnya.

Hasil pendekatan persuasif, lanjut Dibyo, orang tua SA akhirnya juga bersedia sang anak dimakamkan. Pemakaman dilakukan pada Minggu (9/1) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

"Ya sempat tidak mau, tapi akhirnya jenazah SA dimakamkan di lahan belakang rumahnya sesuai keinginan orang tuanya," ujarnya.

Menurut Dibyo, orang tua SA sempat menolak untuk memakamkan anaknya kendati diduga sudah lebih dari dua bulan meninggal karena menggangap SA masih hidup.

"Sudah berapa lama meninggal dari tim medis yang bisa Yang jelas dari keterangan orang tua, SA masih dianggap hidup sehingga tidak dimakamkan," jelasnya.


 

1315