Home Kalimantan Harga gula pasir di Kalsel terus mengalami kenaikan

Harga gula pasir di Kalsel terus mengalami kenaikan

Banjarmasin, Gatra.com - Dalam beberapa hari ke depan, harga gula pasir di Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi akan terus mengalami kenaikan. Untuk saat ini, harga gula di pasar tradisional di Kota Banjarmasin sudah berada di angka Rp14.500 - Rp15.000/kg.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Birhasani kepada Gatra.com di Banjarmasin, Kamis (13/1) mengungkapkan, kemungkinan lonjakan harga gula pasir akan terus terjadi karena beberapa pabrik gula di pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera ada beberapa yang tidak berproduksi disebabkan tidak adanya ketersediaan bahan baku.

"Oktober 2021 musim tebu sudah selesai. Jadi kemungkinan 6 bulan lagi baru ada musim giling. Saat ini pemerintah melakukan impor bahan baku raw sugar dari Cina, Australia dan India," ujarnya. Birhasani menyebut, kemungkinan krisis gula pasir tidak hanya terjadi di Kalsel, namun di seluruh Indonesia.

Karena itulah, beber Birhasani, Kementerian Perdagangan telah memerintahkan seluruh produsen gula di seluruh Indonesia untuk mendistribusikan gula ke pasar agar tidak terjadi kekosongan.

Birhasani mengungkapkan, pada tanggal 11 Januari 2022, Disdag Kalsel menggelar rapat dengan Bulog, Bank Indonesia, distributor dan kepolisian, membahas masalah kemungkinan kelangkaan gula pasir di Kalsel.

"Distributor diminta menjaga stok dan mendistribusikan secara merata ke seluruh Kalsel. Jangan terkesan monopoli, semua pelanggan diberi jatah dan yang paling penting distributor jangan menaikkan harga," tegasnya.

Birhasani membeberkan, sampai hari Senin 10 Januari 2022, stok gula di 9 distributor besar di Kalsel hanya tersisa 1.600 ton ditambah stok di gudang Bulog Kalsel sebanyak 90 ton."Dengan stok segitu kita tidak tinggal diam. Kami berupaya mencari pasokan. Kami hubungi beberapa produsen gula untuk menyalurkan gula ke Kalsel. Kebutuhan gula pasir di Kalsel rata - rata dalam satu bulan 5.500 ton," ujarnya.


 

219