Home Hiburan Bekas Tambang Ilegal di Pongkor jadi Objek Wisata Alam

Bekas Tambang Ilegal di Pongkor jadi Objek Wisata Alam

Jakarta, Gatra.com – Bekas tambang ilegal di wilayah Kampung Ciguha, Desa Bantarkaret, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), berhasil “disulap” menjadi kawasan wisata. Lokasi yang dahulunya tercemar limbah berat karena ulah gurandil tersebut kemudian diberi nama Kawasan Edukasi, Konservasi, dan Wisata Sungai Ciguha.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, meresmikan objek wisata anyar yang sekaligus berperan sebagai sungai bio indicator terhadap pencemaran air demi mendukung SDG's di Kabupaten Bogor tersebut pada Kamis (13/1).

Kawasan tersebut behasil dijadikan objek wisata dan sungai bio indicator berkat kerja sama berbagai pihak. Adapun inisiatornya adalah para local heroes yang beberapa di antaranya merupakan mantan gurandil. Selain itu, juga mendapat dukungan dari PT Antam serta unsur pemerintah setempat.

"Berbicara masalah tambang selalu menguntungkan. Di sisi lain, kalau pengelolaannya tidak profesional, tidak sesuai dengan aturan, bukan hanya keuntungan tetapi juga madharat yang ada," ujar Uu Ruzhanul Ulum.

Orang nomor dua di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) yang akrab dipanggil Pak UU ini, menyampaikan syukur bahwa kawasan tersebut bisa diubah menjadi objek wisata. Ia berharap, kawasan yang kini nampak hijau dan asri itu mampu menghadirkan peradaban baru yang lebih indah dan tentram.

Pak UU pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, yakni PT Antam dan masyarakat yang mengubah pola pikir sehingga kawasan Pongkor ini tidak lagi menjadi lahan gurandil.

“Terima kasih mengubah Pongkor menjadi hebat, pulih seperti yang dirasakan kali ini. Alhamdulillah hari ini pengelolaan di sekitar Gunung Pongkor ini sudah sesuai semoga, tidak ada kemadharatan,” katanya dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, nilai edukasi, konservasi, dan wisata dikombinasikan dari suasana alam dengan memanfaatkan aliran Sungai Ciguha. Di lokasi tersebut ditempatkan sejumlah gazebo yang menjadi tempat berkumpul wisatawan menikmati udara dan suasana di sana.

Wisatawan akan dapat menikmati suasana sejuk dari sebuah kolam yang cukup luas yang dihuni berbaga macam jenis ikan. Keberadaan ikan itu pun menandai bahwa sungai Ciguha saat ini sudah terbebas dari limbah berat serta bahan kimia berbahaya lainnya.

Selain itu, juga terdapat kafe dengan suasana yang instagramable, cocok untuk berfoto, dengan ditunjang fasilitas- fasilitas lainnya yang dibuat unik dan 'eye catching'. Paling unik, lantai kafe tersebut berbahan kaca tebal tembus pandang, sehingga pengunjung bisa melihat permukaan air dengan ikan-ikan berenang sebagai pemandangan di kakinya.

“Kebangkitan masyarakat Pongkor, pengusaha yang ada di sini, serta penggerak lainnya membawa kebaikan untuk semua, karena Jabar juara lahir dan batin. Selain juara ekonomi, moral dan akhlak, kelestarian alam juga harus juara,” tandasnya.

Pak Uu pun mendoakan agar objek wisata Ciguha River membawa keberkahan untuk semua, sehingga dengan perubahan yang ada, masyarakat bisa lebih mandiri dan maju, baik secara ekonomi, maupun aspek kehidupan lainnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mengaku bangga berubahnya kawasan tersebut menjadi objek wisata serta pola pikir masyarakat yang tadinya melakukan penambangan ilegal.

Menurutnya, kawasan Sungai Ciguha ini sangat menarik. Terlebih lagi, tema yang dipilih adalah wisata alam, konservasi, sekaligus edukasi.

"Kabupaten Bogor mendukung, apalagi PT Antam menginisiasi dengan ‘local hero’ dan masyarakat," ugkapnya.

Iwan menggarisbawahi bahwa yang akan mendukung majunya sektor wisata adalah dengan infrastruktur yang baik. Ia meminta pihak kecamatan untuk memetakan infrastruktur mana saja yang jadi tanggung jawab pemerintah desa, kabupaten, ataupun provinsi.

“Berbicara wisata, pertama yang harus diperhatikan adalah infrastruktur, saya minta kecamatan untuk mengidentifikasi mana tugas Kabupaten Bogor, kalau memang ini sebagai wisata edukasi sebagai pilot project,” katanya.

Kepada para kepala desa, Iwan pun menekankan bahwa pihaknya punya program Samisade, atau Satu Miliar Satu Desa. Artinya, program tersebut dapat dimanfaatkan desa untuk menggali potensi di desa, seperti contohnya di kawasan Ciguha River.

Diketahui, PT Aneka Tambang Tbk melalui Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor kembali meraih peringkat Proper Emas atas kinerja perseroan dan inovasi pengelolaan lingkungan hidup serta sosial periode 2020-2021.

Antam pun meraih dua peringkat Proper Hijau melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantan Barat dan Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia. Tidak hanya itu, perseroan yang merupakan bagian dari Mind Id, BUMN di sektor pertambangan, juga meraih tiga peringkat Proper Niru melalui UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Nikel Maluku Utara, dan anak usaha PT Cibaliung Sumberdaya.

Adapun peringkat Proper merupakan program penilaian kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan Proper Emas diberikan secara langsung oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, serta Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam Anugerah Lingkungan Proper 2021.

1057