Home Hukum Gibran Siap Diperiksa KPK: Elektabilitas Saya Tetap Apik

Gibran Siap Diperiksa KPK: Elektabilitas Saya Tetap Apik

Solo, Gatra.com – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan bersikap kooperatif saat ada pemeriksaan dari Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK). Ia bahkan meminta agar laporan padanya dan adiknya, Kaesang Pangarep, bisa dibuktikan. Namun Gibran menyangsikan laporan tersebut bisa dibuktikan.

”Kalau salah ya dibuktikan, isoh mbuktekne ora (bisa membuktikan apa tidak). Ora terbukti juga,” ucap Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (12/1).

Sebelumnya dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun melaporka Gibran dan Kaesang atas tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan Tindak Pidana Penyalahgunaan Uang (TPPU) terkait kasus keterlibatan pembaharan hutan. Laporan itu dilayangkan ke KPK pekan lalu.

Atas laporan ini, Gibran mengaku belum mendapatkan surat panggilan dari KPK. ”Kita nunggu aja. Biar di KPK berproses dulu,” katanya.

Saat ditanya apakah pelaporan itu berpengaruh pada elektabilitasnya, Gibran menampik. ”Enggak, elektabilitas saya tetep apik,” katanya.

Namun ia akan melihat kembali satu hingga dua bulan ke depan soal efek pelaporan itu terhadap elektabilitasnya. Namun sejauh ini, kata Gibran, ia merasa tidak ada pengaruh atas pelaporan dirinya ke KPK tersebut.

”Elektabilitas saya turun atau enggak, itu kan warga yang menilai. Ya dilihat saja nanti satu-dua bulan lagi. Kalau saya tenang-tenang wae,” katanya.

Gibran tak mempersoalkan elektabilitas karena, menurut dia, ia tak mengincar kontestasi politik apapun, seperti pemilihan gubernur. Selama beberapa waktu belakangan nama Gibran santer muncul dalam survei untuk pemilihan gubernur di Jawa Tengah dan DKI Jakarta.

”Lha memang elektabilitasnya kenapa. Kayak mau ke mana saja. Saya kan fokus di Solo, saya enggak ngejar apa-apa,” ucapnya.

Menurutnya, elektabilitas ditentukan oleh masyarakat. Warga juga yang akan menentukan kepuasan atas kepemimpinannya.

”Seneng atau tidak biar warga yang menentukan. Itu yang menghendaki warga. Di Solo dulu saja, Solo belum genap setahun,” ucapnya.

214