Home Regional Siswa SD di Kendal Belajar di Genangan Air

Siswa SD di Kendal Belajar di Genangan Air

Kendal, Gatra.com - Selama 2 tahun terakhir, aktivitas belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Bandengan Kendal Jawa Tengah digelar di atas genangan air. 

Guru di SD Negeri 3 Bandengan, Pramono mengungkapkan, kondisi banjir hampir terjadi tiap hari sejak dua tahun terakhir. Banjir datang tidak menentu, kadang datang mulai sore atau malam, kadang juga datang setelah dini hari atau pagi. 

"Jika air datang setelah dini hari, air mulai surut setelah siang hari. Kondisi ruang kelas tergenang air," jelas Pramono, Selasa (18/1).

Sekolahan yang berada tidak jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bandengan tersebut, memiliki 184 murid dan terdapat dua bangunan, yang masing-masing bangunan memiliki tiga ruang kelas. 

Ruang kelas di bangunan sebelah utara sudah ditinggikan, sehingga cukup aman digunakan untuk belajar. Sedangkan bangunan yang satunya di sebelah selatan belum ditinggikan, sehingga selalu terendam air.

Dikatakannya lagi, meski sudah sejak dua tahun terakhir di sekolah dan lingkungan sekitarnya terjadi genangan yang mengakibatkan kelas terendam air, namun kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan. 

"Ya meski tidak nyaman, karena harus memakai sepatu bot, namun pelajaran harus tetap berjalan," ujarnya.

Dia juga menyebut, akibat sebagian ruang kelas terendam banjir, pihak sekolah menunda rencana pembelajaran tatap muka 100 persen dengan enam jam pelajaran, yang sedianya dimulai Senin kemarin.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 3 Bandengan Kendal, Siti Mardiyah mengatakan, kondisi tiga ruang kelas di bangunan sebelah selatan masih kotor akibat terkena air, sehingga belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar. 

Kegiatan belajar masih menerapkan empat jam pelajaran dengan menggunakan tiga ruang kelas di bangunan yang sudah ditinggikan, secara bergantian atau dibagi menjadi dua shift. 

Kalau empat jam pelajaran, untuk PTM bisa dibagi dua shift, tetapi untuk PTM enam jam pelajaran, waktunya tidak bisa dibagi dua shift, maka hari ini terpaksa masih PTM empat jam pelajaran, ungkap Mardiyah 

Rencananya ruang yang terkena banjir akan dibersihkan, sehingga bisa digunakan untuk belajar, sekalipun air datang. Menurutnya, pihak sekolah sudah mengajukan kepada pihak Dinas Pendidikan agar segera dilakukan penanganan dan pada Desember 2021 lalu dari pihak dinas sudah melakukan pengukuran ruang kelas yang terkena banjir. 

"Harapannya pada tahun ini bisa dilakukan rehab atau paling tidak untuk lantai ruang kelas ditinggikan. Supaya dampak air rob tidak sampai masuk kelas," katanya.

99