Home Sumbagsel Kasus DBD di Kota Palembang Turun 57 Persen

Kasus DBD di Kota Palembang Turun 57 Persen

Palembang, Gatra.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, mencatat angka kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di wilayahnya per tahunnya mengalami penurunan hingga mencapai 57 persen.

Kepala Seksi P2P Dinkes Kota Palembang, Yudi Setiawan, mengatakan sepanjang 2021 kasus DBD di Kota Pempek hanya tercatat sebanyak 246 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2020 yang angkanya mencapai 435 kasus.

“Turunnya hingga 57 persen (year-on-year/yoy). Kami harap penurunan angka kasus itu karena kesadaran masyarakat Palembang tentang kebiasaan menjalankan pemberantasan sarang nyamuk sudah baik. Kalau awal tahun 2022 ini baru dua kasus saja,” ujarnya di Palembang, Jumat (21/1).

Menurutnya, faktor terjadinya penurunan itu ada banyak. Mulai dari 2021 kasus Covid-19 sangat tinggi di Palembang, terutama pada Juli dan Agustus, lalu ada kecenderungan masyarakat menunda untuk datang ke fasilitas kesehatan (faskes) bila ada anggota keluarga yang demam.

“Ya, karena kan gejala DBD itu hampir mirip dengan gejala Covid-19. Apalagi, demamnya,” katanya.

Dikatakannya, dari sebaran kasus yang tercatat sepanjang 2021, sebaran kasus tertinggi ada di kawasan Kecamatan Sako dengan 38 kasus dan 34 kasus di kawasan Kecamatan Ilir Timur II.

Sementara itu, Ketua Ikatan Doker Indonesia, Zulkhair Ali, mengimbau masyarakat untuk lebih peduli pada perkembangan penyebaran kasus DBD, serta juga menjaga pola hidup bersih dan sehat.

“Kita pun menyadari dengan musim hujan ini penyakit-penyakit yang sebelumnya memang cukup banyak sebelum pandemi ini memang kita hadapi, itu akan muncul lagi. Contohnya, yang akhir-akhir ini demam berdarah,” ujarnya.

Karena itu, sambungnya, masyarakat disarankan menata gaya hidup yang lebih sehat dan bersih. Di antaranya, membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing, kemudian hindari nyamuk sedapat mungkin hingga perlu menata simpanan air-air bersih.

“Jadi, jangan biarkan nyamuk berterbangan di dalam rumah. Sebab, ada kemungkinan di antara nyamuk-nyamuk itu, ada nyamuk aedes aegypti tersebut,” katanya.


 

1050