Home Sumbagsel Terendam Banjir, 2.773 Hektare Sawah di OKI Terancam Gagal Panen

Terendam Banjir, 2.773 Hektare Sawah di OKI Terancam Gagal Panen

OKI, Gatra.com - Seluas 2.773 hektare (ha) lahan persawahan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terancam fuso atau gagal panen karena terendam banjir beberapa hari terakhir.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan Holtikultura (DKPTH) Kabupaten OKI, melalui Sekretaris Dinas, Indesi Karyanto, mengatakan saat ini pihaknya tengah mengupayakan bantuan benih dari Cadangan Benih Nasional (CBN) guna membantu para petani yang lahannya terdampak.
 
“Jadi, kami mengusulkan melalui cadangan benih nasional tersebut,” ujarnya pada rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana banjir dan longsor di Markas Komando BPBD OKI, belum lama ini.
 
Menurutnya, CBN itu adalah benih tanaman pangan yang diperuntukkan untuk kebutuhan mendesak. Misal, adanya bencana alam yang menyebabkan pertanian mengalami gagal panen atau fuso.
 
Dikatakannya, prosedur untuk mendapatkan benih dari CBN itu juga cukup mudah, yakni cukup mendapat pengesahan dari petugas lapangan bahwa lahan tersebut memang mengalami bencana yang berakibat gagal panen.
 
“Ya, cukup ada petugas lapangan yang memang menyatakan bahwa lahannya memang mengalami gagal panen akibat bencana alam,” katanya.
 
Meski beberapa lahan persawahan di wilayahnya terancam fuso, sambungnya, pihaknya memastikan cadangan beras di Kabupaten OKI tetap aman.
 
“Kita memiliki ketersediaan beras yang cukup aman dan masih bisa mengandalkan produksi tahun lalu sebanyak 485.824 ton GKG (Gabah Kering Giling) atau senilai 200-an ribu ton beras,” ujarnya.
 
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada para petani yang tanamannya rusak terendam untuk tidak buru-buru menanam. Sebab, prediksi BMKG curah hujan masih akan tinggi sampai pertengahan Februari sampai dengan April 2022 mendatang. “Lebih baik bersabar sebentar, menunda tanam, daripada ditanam nanti terendam lagi,” katanya.
 
Dalam rakor tersebut, pemerintah kabupaten setempat telah melakukan langkah strategis guna mengatasi dampak bencana banjir yang merendam beberapa wilayah pada delapan kecamatan. Di antaranya, mengintensifkan posko siaga BPBD OKI hingga posko kesehatan di wilayah terdampak.
 
“Secara tipologis wilayah OKI memang rentan terhadap bencana banjir karena berada di dataran rendah rawa dan sungai. Secara kearifan lokal masyarakat terbiasa menghadapi luapan air sungai namun kita harus hadir untuk memastikan bencana ini jangan berdampak kerugian ekonomi bahkan jiwa,” ujar Kepala BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin.
 
Dibeberkannya, banjir di wilayahnya pada awal tahun ini antara lain berdampak kepada 237 kepala keluarga, 990 jiwa, 229 rumah, dua unit sekolah, serta 2.773 Ha lahan persawahan. Bahkan, pihaknya telah melakukan maping dan cek lapangan wilayah terdampak banjir.
 
“Karena itu, rakor yang digelar untuk menguatkan simpul koordinasi semua pihak untuk menanggulangi dampak banjir. Seperti, kebutuhan-kebutuhan mendesak seperti air bersih, tenaga kesehatan, bantuan pangan atau penambahan posko-posko kita siagakan,” katanya.
1031